Korea Selatan Mulai Vaksinasi Covid-19
Gelombang pertama vaksinasi Korsel menyasar pegawai di lebih dari 200 panti jompo
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) memulai program vaksinasi Covid-19 pada Jumat (26/2). Gelombang pertama menyasar pegawai di lebih dari 200 panti jompo, termasuk sejumlah penghuninya.
Terdapat 5.266 staf dari 213 panti jompo yang masuk dalam daftar vaksinasi tahap pertama. Mereka menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca. Presiden Moon Jae-in mengunjungi salah satu pusat vaksinasi di Seoul dan mengawasi proses inokulasi.
Meskipun ada keluhan dan perdebatan tentang kemanjuran vaksin AstraZeneca untuk orang tua, survei menunjukkan warga Korsel memiliki minat yang tinggi terhadap vaksinasi. Jajak pendapat pemerintah menunjukkan, 94 persen dari 367 ribu petugas kesehatan berusia 64 tahun atau lebih muda dalam kelompok prioritas mengatakan mereka siap menggunakan vaksin AstraZeneca.
Pada Sabtu (27/2), pihak berwenang Korsel berencana mulai memberikan 117 ribu dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang dipasok melalui Covax kepada 55 ribu petugas kesehatan di fasilitas perawatan Covid-19. Covax adalah sebuah program yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan bertujuan menyediakan vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah serta menengah.
Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun mengungkapkan pembatasan sosial berskala nasional bakal diperpanjang selama dua pekan. Dia menyebut langkah pembatasan memang tetap perlu diambil sebelum sebagian besar masyarakat menerima vaksin.
Baca juga : Hasil Leg Kedua dan Tim yang Lolos ke 16 Besar Liga Europa
“Infeksi klaster sporadis berlanjut dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti di tempat kerja, rumah sakit, dan pertemuan keluarga. Kita menempuh jalan panjang untuk menuju kekebalan kawanan," kata Chung.
Sejauh ini, Korsel telah melaporkan 88.922 kasus Covid-19 dengan 1.585 kematian.