Mengapa Islam Anjurkan Hindari Bermalas-malasan? 

Terdapat hikmah kesehatan di balik anjuran hindari bermalas-malasan

Telegraph
Terdapat hikmah kesehatan di balik anjuran hindari bermalas-malasan. Malas Bekerja. Ilustrasi
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sifat malas sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini sudah ditegaskan dalam Alquran dan hadits nabi, sehingga umat Islam harus segera hijrah dari sifat bermalas-masalan ini. Jika tidak, sifat ini akan menghalangi umat Islam untuk mencapai semua keinginannya.

Baca Juga


Apalagi, dalam situasi perang umat Islam sangat dilarang untuk bermalas-malasan. Dalam surat an-Nisa ayat 71-72, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا وَإِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَيُبَطِّئَنَّ فَإِنْ أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَالَ قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيَّ إِذْ لَمْ أَكُنْ مَعَهُمْ شَهِيدًا

“Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kalian, dan majulah (ke medan perang) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama! Dan sesungguhnya di antara kalian ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan perang). Maka jika kalian ditimpa musibah, ia berkata, ‘Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama-sama mereka.’” 

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa di antara kaum Muslimin ada yang enggan atau bermalas-malasan untuk pergi ke medan pertempuran dengan bermacam alasan agar mereka tidak jadi ikut bertempur.

Dalam tafsir tahlili terbitan Kemenag dijelaskan bahwa mereka ini adalah orang-orang yang lemah iman dan orang-orang munafik yang selalu terdapat dalam setiap peperangan dan perjuangan di sepanjang masa.

Karena itu, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk tidak bermalas-malasan. Bahkan, Nabi Muhammad Saw selalu berdoa agar dilindungi dari sifat malas ini. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi berdoa:

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن، والعجز والكسل، والبخل والجبن، وضلع الدين وغلبة الرجال

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, tindihan hutang dan penindasan orang.” ( HR Bukhari no  6369).

Tidak hanya secara syariat, bahaya sifat kemalasan ini juga dibuktikan dalam sebuah survei kedokteran. Dalam artikelnya di Islamweb, Khaled Saad Al-Najjar mengungkapkan, studi kedokteran tentang kemalasan di Hongkong menunjukkan bahwa kemalasan lebih berbahaya daripada merokok.

Kesimpulan tersebut didapatkan setelah ditemukan bahwa jumlah mereka yang meninggal karena kemalasan lebih besar daripada jumlah mereka yang meninggal karena merokok.

Survei tersebut dilakukan terhadap penduduk Hong Kong yang meninggal dalam usia lebih dari 35 tahun pada 1998. Survei menunjukkan bahwa kemalasan untuk beraktivitas fisik menyebabkan kematian lebih dari 6.400 orang per tahun. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan lebih dari 5.700 orang yang meninggal akibat merokok.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh surat kabar South China Morning Post tersebut, pertanyaan diajukan kepada 24.079 orang yang meninggal pada 1998 tentang aktivitas fisik almarhum selama satu dekade sebelum kematian mereka.

Surat kabar tersebut juga mengutip kepala Departemen Kesehatan Masyarakat di Universitas Hong Kong, Profesor Lam Tae Hing yang mengawasi penelitian tersebut: “Kami menghitung bahwa sekitar 20 persen kematian yang terjadi pada orang-orang di Hong Kong setelah usia dari 35 dapat dikaitkan dengan tidak melakukan aktivitas fisik apa pun. Ini mencapai 6.450 orang. "

Dia menambahkan, kematian akibat kemalasan melebihi yang disebabkan merokok yang mencapai 5.720 (pada 1998), dan para peneliti menemukan bahwa risiko kematian pada orang dewasa yang tidak berolahraga akibat kanker meningkat sebesar 45 persen untuk pria dan 28 persen untuk wanita.

Hasil survei ini semakin menegaskan alasan mengapa Islam sangat menganjurkan untuk tidak bermalas-malasan.

 

Sumber: islamweb 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler