5 Manfaat Mengetahui Nama dan Sifat Allah SWT
Mengetahui nama dan sifat Allah SWT membantu meningkatkan iman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengetahui dan beriman kepada nama-nama dan sifat Allah SWT tak mungkin menjadi hal yang sia-sia bagi umat Islam. Setidaknya, terdapat beberapa manfaat yang bisa didapatkan apabila seorang hamba beriman dan mengetahui tentang keduanya.
Dilansir di Islamweb, Kamis (4/3), yang dimaksud dengan beriman pada nama-nama dan sifat Allah adalah adalah untuk membuktikan apa yang telah Allah buktikan untuk diri-Nya dan Rasulullah SAW.
Nama dan sifat yang sesuai dengan kesempurnaan dan keagungan Allah perlu diketahui sambil terus beriman dan memaknai kebesaran-Nya.
Dalam pandangan ahli sunnah wal-jamaah, nama-nama dan sifat Allah dapat dimaknai sebagai keimanan dan pengetahuan bagi manusia, kehendak Allah untuk menjaga, berdoa kepada Allah dengan memanggil asma-Nya, dan bertindak sesuai kehendak-Nya. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 180:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Walillahil-asma-ul-husna fad’uhu biha, wadzaruulladzina yulhiduna fi asma-ihi. Sayujzauna maa kaanuu ya’lamun.”
Yang artinya: “Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”
Imam As-Syaukani berpendapat bahwa ayat tersebut mengandung informasi mengenai jumlah nama-nama Allah tanpa diperinci. Dan asmaul husna adalah sebaik-baiknya nama, dan memiliki konotasi paling terhormat jika ditelisik secara kebahasaan. Maka dengan nama-nama paling terbaik dan terhormat inilah, manusia diperintahkan untuk menyebut asma Allah SWT. Sebab jika seorang hamba menyebut asma Allah dalam setiap doa-doa, maka doanya itu dapat menjadi salah satu alasan bagi Allah untuk mengabulkan permintaannya.
Dengan mengetahui dan menyebut asma Allah SWT, terdapat beberapa manfaat bagi umat Islam apabila dilakukan. Pertama, dicintai Allah. Yakni barangsiapa yang bermuhasabah dan melekatkan hatinya dengan menyebut asma Allah, inilah pertanda baginya bahwa pintu cinta kepada Allah SWT telah terbuka lebar.
Dan hati yang dipenuhi rasa cinta kepada Allah SWT maka akan senantiasa membuat bibirnya terus berucap kebaikan. Senantiasa menyebut asma Allah, dan kemudian merasa takut apabila melanggar segala larangan-Nya.
Dengan demikian, orang yang hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah akan selalu berusaha untuk menjauhi larangan Allah, dan menjalankan perintah-Nya. Setidaknya dengan mengenal dan membaca asmaul husna, hatinya dapat termotivasi menuju jalan kebaikan. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah penggalan ayat 165:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ “Walladzina aamanu asyaddu hubban lillahi. Walaw yara alladzina zhalamuu idz yarauna al-adzaaba annal-quwwata lillahi jami’an wa annallaha syadidul-adzab.”
Yang artinya: “Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah seluruhnya, dan bahwa Allah amat berat sisaan-Nya (maka niscaya ia akan menyesal).”
Kedua, rindu kepada Allah. Yakni semakin dalam seorang hamba mengetahui dan mengenal Allah dan mengetahui asma-Nya, maka semakin banyak pula kerinduan darinya kepada Allah SWT. Kerinduan untuk bertemu Allah, menjadi salah satu manfaat bagi orang-orang yang kerap menyebut asma Allah.
Ketiga, takut kepada Allah. Rasulullah SAW merupakan utusan Allah yang paling mengetahui segala kebesaran Allah, maka pengetahuan Nabi itulah yang pada akhirnya menjadi alasan mengapa beliau menjadi makhluk Allah yang paling takut terhadap Rabbnya. Nabi Muhammad SAW bersabda:
فَوَاللهِ لَأَنَا أَعْلَمُهُمْ بِاللهِ وَأَشَدُّهُمْ لَهُ خَشْيَة “Fawallahi la-ana a’lamuhum billahi wa asyadduhum lahu khasyah.” Yang artinya: “Demi Allah, akulah (Muhammad) orang yang paling mengenal Allah, dan aku pula lah yang paling takut kepada-Nya.”
Keempat, keridhaan. Keridhaan adalah buah dari mengenal asma dan sifat Allah. Dan barangsiapa yang mengenal keadilan dan kebijaksanaan-Nya, maka kasih sayang dan kemuliaan serta kelembutan akan menyertainya dalam waktu penghakiman.
Kelima, harapan dan doa. Yakni orang yang beriman dengan mengenal dan menyebut asma dan sifat Allah akan senantiasa tergesa-gesa menghaturkan doa kepada Allah setiap saat. Dengan mengetahui lebih dalam mengenai asma dan sifat Allah, seorang hamba akan selalu menaruh harap dan kemudian memanjatkan doa kepada-Nya. Allah berfiman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Wa idza sa-alaka ibadi anniy fa-inniy qaribun, ujibu da’wata ad-daa’I idza da’aani, falyastajibuliy wal-yu’minuubiy la’allakum yarsyudun.”
Yang artinya: “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Sumber: islamweb