Klopp Sebut Kualitas Individu Mason Mount Jadi Pembeda
Mason Mount mencetak gol semata wayang kemenangan Chelsea ke gawang Liverpool.
REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool Jurgen Klopp, menilai satu-satunya perbedaan antara timnya dengan Chelsea saat kedua tim saling berhadapan adalah kualitas Mason Mount. Gelandang Chelsea itu mencetak gol kemenangan timnya 1-0 atas Liverpool dalam laga pekan ke-29 Liga Primer Inggris yang dimajukan di Stadion Anfield, Jumat (5/3) dini hari WIB.
Klopp menilai, laga itu berjalan begitu ketat. Kedua tim menunjukkan kemampuannya masing-masing. Namun, pelatih asal Jerman itu mengakui, timnya kecolongan lewat gol Mount.
"Kualitas individu Mount menjadi pembeda besar di laga ini. Laga itu sebenarnya berjalan seimbang. Kedua tim menunjukkan upaya terbaiknya untuk bisa menang. Mereka mencetak gol pertama, tapi offside, lalu gol kedua lewat serangan balik. Kami pun memiliki sejumlah peluang, seperti peluang yang didapat Mane ataupun peluang lain. Sayangnya, kami gagal memaksimalkannya,'' tutur Kloop seperti dilansir Sky Sports, Jumat (5/3).
Setelah menerima umpan lambung N'Golo Kante dari area pertahanan Chelsea, Mount langsung merangsek ke dalam kotak penalti Liverpool. Mount melakukan cut-inside dari sisi kiri ke tengah kotak penalti. Aksi ini dituntaskan gelandang berusia 22 tahun dengan sepakan keras ke pojok kanan bawah gawang Liverpool. Bola pun bersarang mulus di gawang Liverpool, tanpa bisa dijangkau Alisson Becker. Gol Mount pada menit ke-42 laga itu sudah cukup mengantarkan Chelsea membungkam Liverpool di Stadion Anfield.
Selain kegagalan the Reds dalam menerapkan skema pertahanan yang berbeda...
.
Selain kegagalan the Reds dalam menerapkan skema pertahanan yang berbeda, Klopp juga kembali menyoroti kebuntuan yang dialami anak-anak asuhnya saat memasuki kotak penalti lawan pada laga ini. Terlebih, dari catatan statistik, Liverpool unggul penguasaan bola hingga mencapai 54 persen. Namun, dalam hal ancaman ke gawang, Chelsea jauh lebih unggul dengan melepaskan 11 tembakan dengan lima di antara tepat sasaran, berbanding tujuh dengan hanya satu upaya tepat sasaran oleh Liverpol.
"Ujungnya, kami kebobolan satu gol, yang hadir karena kesalahan kami. Anda bisa sebut, kami cukup baik dalam bertahan, tapi dengan pengusaan bola sebesar itu, kami seharusnya bisa menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol. Semuanya sudah cukup baik, kecuali operan terakhir," kata Klopp.
Klopp pun mengakui, kekalahan dari Chelsea ini menjadi pukulan besar buat timnya untuk bisa finis di empat besar Liga Primer Inggris musim ini. Hasil ini juga mengantarkan Liverpool menorehkan catatan kandang terburuk dalam sejarah klub dengan menorehkan lima kekalahan beruntun di Stadion Anfield.
Klopp menyebut, permasalahannya bukan terletak pada venue pertandingan, melainkan pada kegagalan anak-anak asuhnya dalam memberikan reaksi yang tepat pada momen-momen krusial laga. Ini, kata dia, terjadi secara umum. "Kami harus bisa meningkatkan kemampuan pada momen-momen krusial. Kami harus bisa menunjukkan kualitas pada saat-saat tersebut. Saat ini, kami jarang menunjukkannya. Kekalahan ini menjadi pukulan berat buat kami. Namun, ini belum berakhir. Kami harus bisa kembali lagi meraih kemenangan," kata eks pelatih Borussia Dortmund itu.