10 Aktivitas Ini Tingkatkan Risiko Terpapar Covid-19
Meski sudah ada vaksin, hendaklah tak lengah terhadap Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin memang sudah disalurkan, namun bukan berarti kita boleh lengah terhadap paparan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan sebaiknya tidak dilonggarkan sampai kondisi sudah benar-benar aman untuk semua orang.
Selain mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun, ada baiknya menghindari sejumlah aktivitas yang meningkatkan risiko tertular corona. Beberapa kegiatan sehari-hari itu bisa menaikkan kans penularan.
Walaupun aktivitas hanya dilakukan sesekali, risikonya tetap ada. Pakar penyakit menular Sandra Kesh mengimbau untuk menekan frekuensi melakoni aktivitas tersebut, atau bahkan tidak melakukannya sama sekali.
"Sebagian besar risiko dari aktivitas ini sangat bergantung pada dua hal: kondisi lingkungan dan apa yang Anda lakukan di lingkungan itu. Hal yang sulit dikendalikan adalah apa yang terjadi di lingkungan," kata Kesh.
Karena kurangnya kendali pada lingkungan, penanganan tingkat risiko bisa dilakukan dengan tindakan individu. Berikut 10 aktivitas yang sebaiknya dikurangi untuk sementara waktu, dikutip dari laman CNet, Jumat (12/3).
1. Perjalanan udara
Bepergian lewat jalur udara termasuk aktivitas dengan risiko tinggi terpapar Covid-19. Menurut Kesh, lebih baik menunda terbang sampai mayoritas populasi sudah divaksin, atau setelah Anda sudah mendapat dua dosis vaksin secara lengkap.
Kalaupun terpaksa harus terbang, pilih waktu penerbangan yang tidak ramai. Jangan melepaskan masker sama sekali saat berada di dalam pesawat. Periksa sebelumnya apakah maskapai memberlakukan pembersihan kabin menyeluruh secara berkala.
2. Pergi ke bar
Pergi ke bar membuat Anda berisiko tinggi tertular virus. Karena bar cenderung berisik, pengunjung biasanya meneriakkan pesanan minuman. Kemungkinan besar, sanitasi juga tidak menjadi prioritas di bar.
3. Potong rambut di salon
Saat mencukur rambut, seseorang cukup lama berada dekat dengan barber atau hairdresser. Ini meningkatkan risiko terpapar Covid-19 karena kita tidak tahu status kesehatan sang pencukur rambut, biarpun dia sudah memakai masker.
4. Makan di restoran
Makan di area dalam restoran cukup berisiko karena para pengunjung lain pasti melepaskan masker saat sedang makan. Untuk menghindari risiko, lebih baik membungkus makanan yang dibeli atau menggunakan jasa pesan antar.
5. Menerima kunjungan teman
Karena saling mengenal satu sama lain, beberapa orang menganggap sudah cukup aman untuk menerima kunjungan teman di rumah. Padahal, level risikonya medium hingga tinggi karena seseorang bisa tanpa sadar tertular virus saat berbincang.
6. Olahraga di gym
Gym bukan tempat ideal untuk olahraga di masa pandemi, mengingat semua orang yang kelelahan akibat berolahraga akan bernapas dengan kuat, membuat virus lebih mudah menyebar. Jauh lebih baik melakukan olahraga di rumah atau di tempat terbuka.
7. Belanja bahan makanan
Tingkat risiko berbelanja bahan makanan berbeda-beda tergantung dari lingkungan yang didatangi. Lokasi belanja bahan makanan bisa aman jika setiap orang berhati-hati dan tidak berkerumun. Caranya, cari waktu yang cukup lengang.
8. Makan di luar ruang
Risiko terpapar Covid-19 bagi orang yang makan di luar (bukan di bagian dalam ruangan restoran) berkisar antara rendah hingga medium. Dengan catatan, tetap menerapkan jarak sosial serta segera pakai masker saat sudah tidak menyantap makanan.
9. Berjumpa kawan di luar rumah
Jauh lebih baik berjumpa dengan kawan di luar rumah daripada menerima tamu di kediaman. Supaya risiko dari proses sosialisasi ini tetap rendah, batasi jumlah kawan yang ditemui sehingga jarak fisik bisa tetap terjaga.
10. Pergi ke taman
Meski taman termasuk lokasi luar ruangan, tetap ada risiko yang mengintai. Risikonya terbilang rendah dibandingkan aktivitas lainnya, namun sebaiknya tidak lengah dan tetap menjaga jarak dengan pengunjung taman di sekitar.