8.658 Korban Gempa Mamuju Masih Mengungsi

Pengungsi masih berada di tenda darurat di Kabupaten Mamuju dan Majene.

Antara/Akbar Tado
Jumlah pengungsi gempa di provinsi itu masih tersisa sebanyak 8.658 orang.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Juru Bicara Pusat Informasi dan Data Posko Transisi Penanggulangan Bencana Gempa Sulawesi Barat, Safaruddin DM, menyatakan, jumlah pengungsi gempa di provinsi itu masih tersisa sebanyak 8.658 orang. Saat ini, pengungsi masih berada pada tenda darurat di Kabupaten Mamuju dan Majene.

"Jumlah pengungsi gempa di Sulbar yang sebelumnya mencapai 91 ribu jiwa jumlahnya terus berkurang dan kini tersisa 8.658 orang," katanya di Mamuju, Senin (15/3).

Ia mengatakan pengungsi gempa tersebut yang berada di Kabupaten Mamuju sebanyak 7.885 orang dan di Kabupaten Majene 773 orang. Menurut dia, para pengungsi gempa yang masih tersisa tersebut terdapat pada 48 titik pengungsian. Ia menyampaikan para pengungsi yang masih tersisa tersebut merupakan warga yang rumahnya rusak total akibat gempa.

"Sebagian pengungsi telah memiliki kembali pulang kerumahnya meskipun dalam kondisi rusak parah, hal ini juga menjadi perhatian pemerintah untuk segera dilakukan pemberian bantuan," kata Safaruddin.

Menurut dia, pemerintah daerah di Sulbar juga mencatat bahwa warga yang meninggal di pengungsian mencapai 11 orang dan luka berat mencapai 69 orang, sementara luka ringan 3715 orang. Sementara penyakit pengungsi yang paling banyak adalah ISPA sebanyak 576 orang, cepalghia sebanyak 195 orang dan dermatitis 171 orang.

Ia mengatakan, gempa di Sulbar mengakibatkan kerusakan 11.423 rumah yang diantaranya 1.659 rusak berat 4.074 rusak sedang dan 5699 rusak ringan. Selain itu mengakibatkan 101 kantor pemerintah rusak, 169 sarana sekolah rusa, serta merusak sarana ibadah sebanyak 47 masjid, 39 gereja dan

Baca Juga


23 kantor layanan kesehatan.

"Sementara jumlah korban jiwa mencapai 96 orang luka berat 209 orang dan luka ringan 9.310 orang," kata Safaruddin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler