Apa Tanda Amal Baik Diterima Allah SWT?
Amal dinilai dari kualitas keikhlasan seseorang saat melakukannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk sebanyak-banyaknya melakukan perbuatan atau amalan baik. Lantas muncul pertanyaan, apa tanda-tanda amal baik diterima oleh Allah SWT.
Syekh Ibnu Atha'illah dalam Kitab Al-Hikam menjelaskan amal baik yang bisa diharapkan akan diterima oleh Allah SWT adalah amal baik yang setelah dikerjakan dilupakan karena ikhlas. Mungkin amal baik itu dikerjakan dengan tanpa disadari.
"Tidak ada suatu amal yang lebih bisa diharapkan untuk diterima oleh Allah, melebihi amal yang (dikerjakan dengan) tidak engkau sadari dan engkau pandang (amal itu kecil atau) tidak berarti." (Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam)
Terjemah Al-Hikam karya Ustaz Bahreisy menambahkan penjelasan perkataan Syekh Ibnu Atha'illah tersebut. Ia menjelaskan amal kebaikan yang pasti diterima oleh Allah SWT, yaitu jika merasa amal itu dilakukan dan terjadi semata-mata karena taufik dan hidayah dari Allah SWT.
Kemudian orang yang melakukan amal baik itu tidak merasa bangga. Serta tidak merasa dirinya sudah cukup baik dengan adanya amal itu. Sebab amal itu dikerjakan hanya untuk mendapat ridha Allah SWT, maka tidak usah dingat-ingat lagi.
Siapa pun orang yang merasa sudah beramal, jarang sekali yang tidak merasa ujub atau bangga dengan amal yang dilakukannya itu. Sikap ujub atau bangga ini berbahaya.
Syekh Ibnu Atha'illah juga menjelaskan amal dinilai dari kualitas keikhlasan seseorang saat melakukan amal perbuatan itu. "Tidak dapat dianggap kecil (sedikit) amal perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas, dan tidak dapat dianggap banyak amal yang dilakukan oleh seseorang yang tidak ikhlas." (Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam)
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa (taat pada perintah Allah dengan ikhlas)." (QS Al-Ma'idah: 27).