Penjelasan NFT Soal Cuitan Elon Musk Dihargai Jutaan Dolar

Teknologi NFT merupakan bidang dari teknologi blockchain

EPA
Elon Musk.
Rep: Novita Intan Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Tesla Elon Musk dan Bos Twitter Jack Dorsey menjual cuitannya dengan teknologi non-fungible token (NFT). Kedua cuitan tersebut dijual dengan harga jutaan dollar.

CEO Tesla Elon Musk menjual cuitannya yaitu Lagu tentang NFT. Lagu tersebut ditawar 1,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 16 miliar, meskipun hingga saat ini, dia belum menerima tawaran tersebut dan menjualnya. Sedangkan, cuitan pertama Jack Dorsey di Twitter terjual dengan harga 2,9 juta dolar atau Rp 41 miliar. Pembayarannya menggunakan crypto Ethereum.

Menyikapi cuitan tersebut, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan teknologi NFT merupakan bidang dari teknologi blockchain. NFT adalah sebuah duplikasi resmi yang menyerupai sebuah aset yang asli. Jadi, karya-karya seni atau karya teknologi yang diedarkan dan dijual secara resmi. Namun, barang aslinya hanya satu saja dan disimpan oleh si pencipta.

Kemudian pelelangan dilakukan secara terbuka dan karyanya akan ditukarkan atau dibeli dengan cryptocurrency. Setelah itu, si pembeli akan tercatat sebagai pemilik atau memiliki sertifikasi yang resmi. Sebelumnya, suatu karya tersebut juga telah terdaftar hak kekayaan intelektual.

"Sistem NFT tentunya cocok dengan pencipta atau penemu teknologi. Suatu karya dilelang dengan sistem NFT dan dibeli dengan kripto karena menggunakan sistem blockchain, NFT mengadopsi sifat efisien, sehingga penjualan karya lewat NFT bisa terjadi secara fantastis, seperti apa yang dilakukan oleh Jack Dorsey dan Elon Musk," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/3).

Oscar Darmawan yang juga salah seorang pendiri Asosiasi Blockchain Indonesia menjelaskan NFT juga mendukung sifat transparansi dan keamanan, karena setiap karya akan tercatat dan terdaftar secara hak kekayaan intelektual.

"NFT juga mengadopsi sifat blockchain yaitu transparansi dan keamanan. Jadi, pencipta atau penemu bisa mengamankan aset tersebut. Teknologi NFT juga tentunya bisa mengurangi dan memberantas pembajakan," ucapnya.

Maka, tidak heran sudah banyak musisi dan produser film di Amerika dan Eropa yang telah sukses menjual karya-karya mereka dengan sistem pelelangan NFT seperti artist indie Pinot. Sebuah karyanya terjual dengan 3,25 ETH.

Menurut Oscar Darmawan, sistem pelelangan karya lewat NFT juga bisa dilakukan oleh para developer dan seniman di Indonesia, karena NFT dapat menjual sebuah karya dengan efisien dan hasil yang fantastis.

Selain itu, teknologi NFT juga dapat memberantas pembajakan di Indonesia. Mengingat NFT yang mengadopsi sifat blockchain transparansi dan keamanan krena dengan teknologi NFT, si pencipta bisa menggugat para duplikator yang membajak karyanya dengan sembarangan.

"Tidak bisa dipungkiri pembajakan masih banyak terjadi di Indonesia di tengah berkembangnya teknologi secara cepat seperti sekarang. Namun, NFT dan blockchain bisa menjadi solusi atas permasalahan ini," ucapnya.

Menurut dia, teknologi ini juga membuat penggunaan kripto lebih banyak lagi. Tentunya, kemungkinan besar teknologi NFT dapat meningkatkan permintaan secara masif, sehingga harga kripto bisa meningkat.

Dia berpendapat, blockchain adalah suatu bidang teknologi baru yang selama ini melahirkan Bitcoin dan altcoin. Kemudian juga melahirkan decentralized finance dan kemudian NFT. Ke depan, masih akan ada lagi bidang blockchain yang baru dan akan berkembang.

"Blockchain hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama ini. Bukan hanya soal teknologi dan financial atau bitcoin melulu, tetapi blockchain juga hadir semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, seperti NFT ini," katanya.

Untuk membeli karya NFT, biasa dilakukan dengan Ethereum. Aset kripto ini merupakan yang paling favorit setelah Bitcoin. Kenaikan harganya sangat fantastis secara tahunan (year on year). Tahun lalu, Ethereum hanya dijual Rp 1,7 jutaan saja sedangkan saat ini, harga Ethereum sudah mencapai Rp 26 jutaan.

"Untuk membeli Ethereum, salah satu platform resmi penjual Ethereum di Indonesia adalah Indodax. Ethereum adalah aset kripto terpopuler ke dua di Indonesia setelah Bitcoin," ucapnya.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler