Jerman dan Norwegia Suarakan Nasib Pekerja Migran Qatar

FIFA tidak akan menghukum Jerman dan Norwegia menyuarakan nasib pekerja di Qatar.

EPA-EFE/Friedemann Vogel
Para pemain timnas Jerman jelang melawan Islandia.
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, DUISBURG -- Jerman jadi tim terbaru yang menunjukan dukungan untuk pekerja migran yang membangung stadion Piala Dunia 2022 di Qatar. Pemain Jerman mengenakan kaus yang menampilkan pesan tulisan 'Human Right', sebelum mengalahkan Islandia 3-0. Gesture tersebut juga sebelumnya dilakukan skuad Norwegia.

Baca Juga


"Kita akan menyambut Piala Dunia dan akan ada diskusi tentang itu. Kami ingin menunjukan kami tidak mengabaikan hal tersebut," kata gelandang Jerman Leon Goretzka, dikutip dari Sky Sports, Jumat (26/3).

Alih-alih pemain mendapatkan hukuman dari FIFA atau badan sepak bola lain seperti di masa lalu, tidak akan ada sanksi akibat protes tersebut. Sama seperti pemain Inggris yang berkampanye memerangi rasialisme dengan berlutut sebelum pertandingan dimulai.

"FIFA mempercayai kebebasan berbicara dan kekuatan sepak bola untuk memberikan kebaikan," jelas FIFA dalam sebuah pernyataan.

Inisiatif Norwegia datang setelah ada gerakan boikot Piala Dunia 2022, setelah Qatar dituding tak memperlakukan pekerja migran dengan layak. Aksi ini diawali oleh klub papan atas Norwegia, Tromso, yang mendesak federasi sepak bola Norwegia mempertimbangkan memboikot Piala Dunia.

Berdasarkan laporan, paling tidak ada 6.500 pekerja yang meninggal di Qatar, sejak negara teluk itu mendapatkan hak penyelenggaran Piala Dunia 2022, sepuluh tahun lalu. Meskipun data itu kemudian dibantah oleh oleh pihak Qatar yang menyebut hanya ada tiga kematian yang berhubungan dengan kecelakaan kerja, dan 35 yang tidak terkait dengan pekerjaan sejak 2014. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler