Pengadaan 1 Juta Kompor Induksi, PLN Gandeng 9 BUMN Karya

Rumah untuk masyarakat akan ada bundling dengan penggunaan kompor listrik

PLN
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan 9 BUMN Karya untuk memanfaatkan pasokan listrik untuk bisa digunakan semaksimal mungkin.
Rep: Intan Pratiwi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan 9 BUMN Karya untuk memanfaatkan pasokan listrik untuk bisa digunakan semaksimal mungkin. Selain memasok kebutuhan listrik operasional konstruksi, yang dilakukan 9 BUMN ini juga kerja sama untuk memasifkan pengadaan 1 juta kompor induksi.

Bertempat di Kementerian BUMN, penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dengan Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo, Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito, Direktur Utama Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Lukman Hidayat, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Tbk Budi Harto, Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Haedar A. Karim, Direktur Utama PT Amarta Karya (Persero) Nikolas Agung RS, Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Bambang E. Marsono, dan Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro. Penandatanganan yang berlangsung pada Rabu (31/3) ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga



Dalam sambutannya, Menteri BUMN menyampaikan bahwa sinergi ini merupakan langkah konkrit dari BUMN dalam upaya mendorong peningkatan ketahanan energi nasional yaitu dengan memastikan penyerapan energi dalam negeri.

"Melalui sinergi BUMN dalam mendorong gerakan penggunaan kompor induksi, dapat mengurangi biaya impor energi dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Program ini sangat bermanfaat bagi berbagai kalangan sehingga perlu digaungkan secara berkelanjutan dengan skala yang lebih besar, " ujar Erick.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan 9 BUMN Karya untuk memanfaatkan pasokan listrik untuk bisa digunakan semaksimal mungkin. - (PLN)

 

Sementara itu Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, saat ini pemerintah punya program rumah untuk masyarakat yang melibatkan 9 BUMN. Nantinya, ketika rumah-rumah ini sudah jadi, maka bisa langsung bundling dengan penggunaan kompor listrik.

"Ini momentum baik mendorong ketahanan energi nasional untuk menyerap reserve margin listrik nasional sebesar 50 persen. Untuk masyarakat beralih ke kompor listrik. Melalui kerja sama ini maka bisa menjadi jalan tengah untuk masuk ke masyarakat," ujar Zulkifli dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Rabu (31/3).

Zulkifli berharap,  dengan kesepakatan dengan para BUMN Karya ini, maka program konversi kompor ini bisa berjalan dengan cepat. Apalagi PLN punya target realisasi konversi kompor induksi sebanyak 1 juta di tahun ini.

"Dengan kesepakatan tersebut untuk mendorong kompor induski yang akan dibangun yang bisa juga bisa langsung mengkonversi kompor ini. Ini semoga bisa didukung penuh dengan MoU yang disepakati," ujar Zulkifli.


Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono menjelaskan PUPR punya target 157 ribu unit rumah yang harus terbangun di tahun ini. Saat ini baru terealisasi 21 ribu unit rumah. Maka sisanya bisa dikerjasamakan dengan skema bundling kompor induksi dan kapasitas listrik yang memadai.

"Kalau nanti bisa sinergi dengan kompor induksi tadi. Jadi dengan program pembangunan rumah yang masif ini, dengan ini maka untuk bisa memanfaatkan kompor induksi untuk menyerap reserve margin kita tadi," ujar Basuki.

Selain kerja sama pengadaan kompor induksi ini, kata Basuki PUPR juga kerjas ama antara PLN dengan 9 BUMN dan Kementerian PUPR ini juga sebagai bahan evaluasi Kementerian PUPR dalam penyaluran rumah subsidi. Basuki menjelaskan bagi para penerima rumah subsidi wajib menempati rumah tersebut paling tidak satu tahun setelah pembangunan. Selama ini evaluasi memang belum maksimal.

"Dengan kerja sama dengan PLN, maka kita kan bisa liat bagaimana konsumsi listrik mereka selama satu bulan beneran ditempatin apa nggak. Ini menjadi bahan evaluasi kami juga," ujar Basuki.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler