Sambut Ramadhan dengan Gembira

Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Republika/Thoudy Badai
Sambut Ramadhan dengan Gembira. Ilustrasi Ramadhan dan Kedamaian
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan saat pandemi Covid-19 masih melanda. Meski demikian, umat Islam diseru tetap menyambut Ramadhan dengan gembira karena Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT. 

Baca Juga


Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani menyeru umat Islam tetap gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.  Ia menyampaikan, saat menyambut Ramadhan, Nabi Muhammad SAW menyampaikan sesungguhnya bulan agung dan penuh berkah telah menaungi kalian.

Di bulan Ramadhan diturunkan Alquran. Di dalam Ramadhan juga ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, itu tanda Allah dan Rasulullah SAW memuliakan Ramadhan.  

"Karena itu umat Islam harus tetap menyambut, menghormati dan memuliakan Ramadhan dengan sebaik baiknya," kata Kiai Ghani kepada Republika.co.id, Rabu (7/4).

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengingatkan, Ramadhan tahun ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sementara, umat Islam diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan dan disunnahkan melakukan qiyamul lail.

Baca juga : Kemenag Izinkan Tarawih di Masjid dengan 50 Persen Jamaah

Saat Ramadhan, qiyamul lail dilakukan di masjid, sholat tarawih juga di masjid. Sehubungan dengan itu, umat Islam diimbau tetap melaksanakan ibadah wajib dan sunnah.

 

"Tapi ketika berkaitan dengan berkumpul di masjid, karena pandemi Covid-19 belum dinyatakan bebas (selesai) walau sudah menurun (kasusnya) dan sudah ada yang divaksin tapi belum menyeluruh maka tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Kiai Ghani.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menerangkan, karena masyarakat belum semuanya divaksin Covid-19, maka saat melaksanakan ibadah di masjid tetap menjaga jarak, mencuci tangan, dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19. Rasulullah SAW mengatakan jangan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad menyampaikan, Ramadhan bulan yang penuh berkah. Nabi Muhammad SAW menyampaikan pintu surga dibuka dan ada malam yang lebih baik dari seribu bulan saat Ramadhan. 

"Oleh karena itu, kepada umat berpesan pergunakan kesempatan (Ramadhan) ini untuk muhasabah atas segala kesalahan kita, dan mohon ampun kepada Allah, sehingga diharapkan doa kita itu diijabah," ujarnya.

Ia juga berpesan agar umat Islam rajin berdoa di bulan Ramadhan agar wabah Covid-19 segera hilang. Prof Dadang juga mengingatkan umat Islam agar tetap menerapkan protokol kesehatan saat melakukan ibadah. Umat harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan tidak mendatangi kerumunan. 

Umat Islam harus mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan. Sehubungan dengan itu, di bulan Syaban ini sebaiknya memperbanyak ibadah kepada Allah untuk persiapan memasuki Ramadhan.

 

"Laksanakan sholat (sunnah), puasa, sedekah dimulai dari serakang, persiapkan ilmu, mempelajari kembali tentang ibadah puasa, (pelajari lagi) syarat, rukun maupun (amalan) sunnah saat puasa Ramadhan," jelasnya.

Prof Dadang mengatakan, tubuh juga dipersiapkan supaya sehat saat memasuki Ramadhan. Jangan sampai tiba waktu Ramadhan malah sakit sehingga tidak bisa menunaikan puasa.

"Persiapkan amal kita, harta kita, bekal kita untuk Ramadhan, supaya kita tidak kesulitan pada waktu menjalankan ibadah puasa sehingga bisa khusyuk karena sudah punya modal," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustadz Jeje Zaenudin juga berpesan kepada umat Islam yang akan menyambut Ramadhan. Umat Islam sebaiknya menyiapkan diri secara maksimal untuk menyambut datangnya bulan yang penuh keberkahan ini.

 

Ia mengatakan, persiapkan fisik dengan menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani. "Persiapkan mental spiritual dengan memperkuat ilmu dan keimanan agar dapat menjalankan puasa dengan ikhlas dan sabar selama sebulan penuh," ujar Ketua MUI ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler