Ahli Gizi: Jaga Pola Makan Selama Ramadhan Penting
Selama Ramadhan, kita harus menerapkan pola gizi seimbang dan gaya hidup sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak terasa kurang dari sepekan, bulan suci Ramadhan akan tiba. Saat Ramadhan, umat Islam menjalankan beberapa ibadah khusus, salah satunya puasa.
Dalam bulan ini, penting bagi umat Islam untuk menjaga pola makannya. Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Katrin Roosita menjelaskan selama bulan Ramadhan, kita harus tetap menerapkan pola gizi seimbang dan gaya hidup sehat.
Sholat tarawih merupakan bagian aktivitas fisik dan penting untuk pola hidup sehat. Selain aktivitas fisik, beberapa hal perlu diperhatikan, contohnya mengontrol makanan manis.
Makanan manis yang mengandung beberapa zat seperti di kurma, yakni fruktosa diperlukan bagi tubuh karena mudah diserap saat perut kosong. “Rasulullah menganjurkan makan kurma saat berbuka puasa. Itu akan mudah diserap dan tidak akan cepat menaikkan gula darah. Ini alasan mengapa lebih baik memilih gula yang berasal dari kurma dan buah lain,” kata Katrin kepada Republika.co.id, Kamis (8/4).
Bagi para pengidap diabetes, mereka harus berhati-hati untuk mengonsumsi makanan yang mengandung glukosa terlalu tinggi atau karbohidrat sederhana. Sebab, makanan yang mengandung dua hal tersebut dapat menaikkan glukosa dengan cepat.
Baca juga : Doa Menjelang Bulan Ramadhan
Selain mengontrol makanan manis, perbanyak sayur dan buah juga penting. Akan lebih baik jika sumber karbohidrat berasal dari sumber yang bervariasi.
Yang jelas, asupan tersebut tidak boleh kurang selama bulan Ramadhan. Kurangi makanan gorengan, makanan olahan, dan cukupkan kadar air putih sebanyak delapan gelas per hari.
Katrin mengatakan diperbolehkan mengonsumsi kudapan, asalkan asupan camilan yang dimaksud untuk memenuhi kekurangan kebutuhan gizi. “Kalau tubuh normal ya rasa laparnya normal, saat ada rasa ingin ngemil berarti tubuh butuh asupan gizi. Jadi kalau diperlukan, kalau ada selingan misal setelah sholat tarawih atau sebelum tidur tidak apa-apa,” ujar dia.
Namun, dia menekankan camilan tersebut jangan yang berat. Karena saat tidur nanti, pencernaan akan bekerja terlalu berat.
“Intinya, camilan hanya boleh untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi,” ucap dia.