Senat AS Ajukan RUU untuk Lawan Pengaruh China

RUU mengamanatkan inisiatif diplomatik dan strategis untuk melawan China.

washingtonote
Bendera China-Amerika
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pemimpin Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat (AS) pada Kamis (8/4) mengajukan rancangan undang-undang untuk meningkatkan kemampuan negara melawan pengaruh global China yang meluas dengan mempromosikan hak asasi manusia, memberikan bantuan keamanan, dan berinvestasi untuk memerangi disinformasi. Rancangan Undang-Undang Persaingan Strategis 2021 mengamanatkan inisiatif diplomatik dan strategis untuk melawan Beijing.

Baca Juga


Rancangan undang-undang (RUU) setebal 280 halaman itu membahas persaingan ekonomi dengan China. RUU tersebut juga membahas nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi, seperti menjatuhkan sanksi atas perlakuan terhadap minoritas Muslim Uighur dan mendukung demokrasi di Hong Kong.

RUU tersebut menekankan perlunya memprioritaskan investasi militer yang diperlukan untuk mencapai tujuan politik Amerika Serikat di Indo-Pasifik. Kongres harus memastikan anggaran federal selaras dengan keharusan strategis untuk bersaing dengan China.

RUU tersebut merekomendasikan total 655 juta dolar AS bagi pendanaan Pembiayaan Militer Asing untuk tahun fiskal 2022 hingga 2026. RUU juga merekomendasikan total 450 juta dolar AS untuk Prakarsa Keamanan Maritim Indo-Pasifik dan program terkait untuk periode yang sama.

Itu akan memperluas ruang lingkup Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang meneliti transaksi keuangan untuk potensi risiko keamanan nasional. Namun, seperti banyak ketentuan dalam RUU tersebut, klausul itu dapat diubah saat berjalan melalui komite dan Senat secara penuh.

Baca juga : WHO: Hubungan Pembekuan Darah dengan AstraZeneca Masuk Akal

RUU tersebut menyerukan peningkatan kemitraan dengan Taiwan. Dalam RUU itu disebutkan bahwa Taiwan merupakan bagian penting dari strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat. Dengan demikian, seharusnya tidak ada batasan pada interaksi pejabat AS dengan mitra Taiwan. RUU itu juga mengatakan bahwa Washington harus mendorong sekutu untuk berbuat lebih banyak tentang "perilaku agresif dan asertif" Beijing, termasuk bekerja sama dalam pengendalian senjata.

 

RUU tersebut diajukan oleh Senator Bob Menendez dari Demokrat, dan Jim Risch dari Partai Republik. RUU itu akan dibahas dalam pertemuan panel di Senat pada 14 April. Dalam pertemuan itu akan dibahas amandemen dan pemungutan suara untuk menentukan apakah RUU tersebut dapat dilanjutkan menjadi undang-undang. 

"Saya yakin bahwa upaya ini memiliki dukungan yang diperlukan untuk sangat disetujui oleh Komite Hubungan Luar Negeri Senat minggu depan dan Senat penuh segera setelahnya," kata Menendez. 

Sementara, Risch mengaku senang bahwa RUU tersebut menyertakan rencana yang "kuat dan dapat ditindaklanjuti" untuk melawan upaya pengaruh China di universitas AS. Langkah itu adalah bagian dari upaya jalur cepat yang diumumkan pada Februari oleh Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer untuk meloloskan undang-undang untuk melawan China.

“Kongres sangat fokus pada berbagai tantangan yang ditimbulkan China bagi kepentingan Amerika dan sedang mencoba mengembangkan tanggapan efektif yang berada dalam lingkupnya,” kata pakar Center for Strategic and International Studies Asia, Bonnie Glaser.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler