Jabar Targetkan 36 Juta Dosis untuk Vaksinasi

Emil menyerahkan kepada pemerintah pusat terkait alokasi vaksin.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator bersiap melakukan vaksinasi di pusat vaksinasi Covid-19 di Kiara Artha Park, Jalan Banten, Kota Bandung, Sabtu (10/4). Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Shopee menggelar Pusat Vaksinasi Shopee secara gratis bagi sedikitnya 20.000 aparatur sipil negara dan petugas layanan publik di Jawa Barat sebagai upaya percepatan program vaksinasi nasional tahap kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura
Rep: Arie Lukihardianti Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 36 juta warga bisa divaksin. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya jumlah penduduk di wilayah ini.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, provinsinya memiliki jumlah penduduk yang paling banyak dibanding provinsi lain. Dengan begitu, perlu vaksinasi dengan jumlah yang banyak untuk menuntaskan persoalkan pandemi virus corona.

"Kami menargetkan 36 juta dosis vaksin," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, saat mengunjungi pusat vaksin di Bandung, akhir pekan ini.

Namun, menurut Emil, menyerahkan kepada pemerintah pusat terkait alokasi vaksin untuk provinsi yang dipimpinnya tersebut. "Kita menyerahkan ke pusat untuk jumlah dosis vaksinnya," katanya.

Menurut Emil, saat ini vaksinasi di Jawa Barat terus dilakukan. Salah satunya dengan menyediakan pusat vaksinasi di sejumlah kabupaten/kota. Masing-masing pusat vaksinasi tersebut memiliki tempat yang representatif. "Tempat memadai. Datang ke sini seperti piknik," katanya.

Sebagai contoh, kata Emil, pusat vaksinasi di kawasan Eldorado, Bandung Barat mencapai 5.000 dosis per hari.

Secara keselurahan, kata dia, terdapat 60.500 dosis vaksin yang disuntikan dari pusat vaksinasi di Jawa Barat dalam setiap harinya. Pemprov Jabar menargetkan dalam waktu dekat ini mencapai 1,9 juta vaksinasi.

"Target Juni lansia dan petugas publik beres. Setelah itu baru masyarakat umum, dengan catatan vaksin tersedia," katanya.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler