Bentrok dengan Taliban, 15 Tentara Afghanistan Tewas
Kekerasan di Afghanistan belum mereda meski telah dilakukan perundingan damai
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sedikitnya 15 pasukan keamanan tewas dalam serangan Taliban di utara Afghanistan pada Selasa (13/4), kata pejabat Afghanistan di tengah seruan pemerintah untuk gencatan senjata selama bulan suci Ramadan.
Menurut satuan Korps 209-Shaheen dari Tentara Nasional Afghanistan, Taliban melancarkan serangan mematikan di distrik Chamtal provinsi Balkh tadi malam. Juru bicara militer Mohammad Haneef Rezay mengatakan lima tentara dan tujuh pejuang Taliban tewas dalam baku tembak di tempat itu, yang berjarak kurang dari 40 kilometer dari markas besar militer regional di kota Mazar-e-Sharif.
Bertanggung jawab atas serangan itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim 11 tentara tewas dalam penyergapan itu. Lima pasukan lainnya ditangkap dan sejumlah senjata disita, klaim Mujahid. Sementara itu, 10 personel keamanan Afghanistan tewas dalam serangan serupa di provinsi Baghlan dan Badakhshsan utara.
Dalam pesan untuk memperingati Ramadan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan Taliban harus membuktikan dengan tindakan mereka untuk perdamaian di Afghanistan.
“Saya menuntut dari kelompok Taliban sekali lagi untuk mengakhiri perang tak sah, kekerasan dan permusuhan mereka terhadap orang-orang untuk menghormati Ramadan. Dan, katakan ya pada seruan sah rakyat untuk gencatan senjata permanen," kata Ghani.
Masyarakat di berbagai wilayah yang dilanda perang pada Senin mendesak Taliban untuk meletakkan senjata selama bulan puasa. Kekerasan di Afghanistan belum mereda meski perundingan perdamaian intra-Afghanistan diluncurkan di Qatar September lalu, yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama beberapa dekade. Turki akan menjadi tuan rumah bagi pemangku kepentingan utama proses perdamaian di Istanbul akhir bulan ini.