95 Persen Sekolah di Malang Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

Ditargetkan seluruh sekolah di Kota Malang dapat melaksanakan PTM tahun ajaran baru

Republika/Wilda Fizriyani
Suasana belajar tatap muka di SMAN 2 Kota Malang, (ilustrasi).
Rep: Wilda Fizriyani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 95 persen sekolah di Kota Malang sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Tidak hanya sekolah negeri, lembaga pendidikan berstatus swasta juga sudah ikut menerapkan kebijakan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana mengatakan, daerahnya memiliki 86 SMP Negeri dan 95 SD Negeri. Sementara untuk sekolah berstatus swasta, baik SD maupun SMP sebanyak 250 sekolah. "Dan dari total itu sebanyak 95 persen (sudah) PTM," kata Suwarjana kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (23/4).

Ada pun lima persen sekolah lainnya di Kota Malang belum menerapkan sistem PTM. Menurut Suwarjana, ada beragam alasan yang menyebabkan sekolah tersebut lebih memilih pembelajaran daring. Salah satunya kemungkinan terdapat pendidik yang pernah terpapar Covid-19 sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk steril.

Suwarjana menargetkan seluruh sekolah di Kota Malang dapat melaksanakan PTM pada tahun ajaran baru. Dia meyakini hampir sebagian besar orang tua mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut. Apalagi, mayoritas anak-anak terlihat senang saat mengikuti sistem PTM di sekolah.


Selama sepekan pelaksanaan PTM, Suwarjana mengaku, belum menemukan pelanggaran di sekolah. "Kemarin mungkin karena (hari) pertama, ada kejadian tapi tidak fatal. Karena ada ketidaktahuan dikala bernyanyi, itu dibuka maskernya. Pada saat ketahuan, akhirnya kami minta untuk dipakai kembali," ucap dia.

Selanjutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang akan memberhentikan PTM selama sepekan mulai 26 April 2021. Pemberhentian ini bersifat sementara karena dinas akan mengevaluasi PTM. Setelah protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dipastikan berjalan baik, maka PTM akan dilaksanakan kembali.

Pembelajaran daring selama sepekan depan hanya berlaku untuk kelas satu sampai lima SD dan kelas tujuh hingga delapan SMP. Siswa kelas sembilan SMP sudah berhenti mengikuti PTM karena ujian. Sementara untuk siswa kelas enam SD baru melaksanakan ujian mulai Senin (26/4).

"Berarti yang kelas satu sampai lima itu daring di rumah. Setelah kelas enam ujian selesai ujian, minggu berikutnya kelas satu sampai lima kami masukkan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler