Cara Mencegah Rasa Haus Saat Berpuasa
Beberapa kategori makanan harus dihindari selama Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah waktu untuk refleksi dan rasa syukur bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama puasa, umat Islam menahan diri dari makan dan minum sejak matahari terbit hingga terbenam.
Lalu bagaimana cara mempertahankan tingkat energi saat perut kosong. Dilansir dari Al Arabiya, Senin (19/4), Ahli Gizi Klinis di Klinik Healthbay Dubai, Sara Abdelghany menjelaskan, makanan yang harus dihindari orang agar tetap berenergi dan mencegah rasa haus saat berpuasa selama Ramadan.
“Untuk tetap berenergi selama jam puasa, sangat penting merencanakan makanan Anda dan membagi kalori yang akan Anda konsumsi menjadi dua hingga tiga kali makan dan kudapan per hari. Karena itu, sangat penting membuat pilihan yang sehat untuk menghindari rasa lapar, sakit kepala, pusing, dan lesu," kata Abdelghany.
Beberapa kategori makanan harus dihindari selama Ramadhan karena dapat menyebabkan kembung, dehidrasi, dan penambahan berat badan. Beberapa makanan tersebut, di antaranya sebagai berikut.
Pertama, hindari gorengan dan makanan berlemak saat buka puasa. Makanan berlemak tinggi akan menyebabkan perut tidak nyaman dan kembung.
Dua, hindari makanan olahan, seperti sosis dan daging yang dilapisi tepung roti, dan sup yang sudah jadi sangat tinggi sodium dan mono-sodium glutamat, yang akan menyebabkan rasa haus yang berlebihan.
Tiga, hindari minuman jus segar dan soda sarat gula. Minuman ini akan menyebabkan penambahan berat badan dan menyebabkan lonjakan kadar insulin - mengakibatkan peningkatan keinginan akan gula dan ngemil berlebihan, serta rasa lapar saat jam puasa.
Empat, hindari mengonsumsi makanan manis dan makanan penutup dalam jumlah berlebihan setiap hari. Usahakan membatasi konsumsi makanan manis, terutama makanan manis Ramadhan populer, menjadi tiga kali seminggu dan selalu jaga dalam porsi sedang.
Lima, minuman berkafein, seperti kopi dan minuman ringan, harus dihindari karena menyebabkan tubuh kehilangan air dan meningkatkan dehidrasi.
Umumnya, tubuh membutuhkan antara delapan hingga 12 gelas air setiap 24 jam, tergantung tingkat aktivitas, usia, dan jenis kelamin. Minum dalam jumlah banyak sekaligus dalam satu hingga dua jam tidak akan membantu. Karena ginjal kita memiliki kapasitas terbatas untuk menyaring satu liter per jam.
"Yang terbaik adalah mendistribusikan asupan cairan kita selama periode antara buka puasa dan sahur," ujarnya.
Enam, hindari menunggu sampai subuh untuk minum air. Itu mungkin menambah rasa haus keesokan harinya. Selain itu, hidrasi berlebihan tidak dianjurkan karena akan menghabiskan kalium dan meningkatkan rasa haus.
Tujuh, cara lain memastikan puasa tetap terhidrasi adalah dengan memasukkan buah dan sayuran segar ke dalam makanan karena kaya akan air dan tinggi kalium, yang membuat tubuh terhidrasi selama berjam-jam puasa.