Begini Cara Mudah Investasi untuk Milenial
Investasi dapat menjadi jalan mencapai kemapanan finansial.
Hasrat belanja selalu ada dalam diri setiap orang. Namun kadarnya berbeda-beda. Ada yang biasa saja alias mampu mengontrolnya, bahkan ada yang berlebihan.
Terlebih lagi anak muda. Generasi milenial maupun generasi Z. Gaya hidupnya dikenal boros. Suka nongkrong di kafe, jajan kopi kekinian, membeli ‘keinginan’ bukan kebutuhan, dan lainnya.
Tak heran kalau gaji sebulan cuma numpang lewat. Selalu habis di tengah jalan. Tidak cukup sampai akhir bulan.
Padahal mumpung masih muda, masih produktif, seharusnya uang dipakai untuk hal-hal bermanfaat. Salah satunya investasi.
Selain untuk mengamankan aset, ‘menggandakan’ uang, investasi dapat menjadi jalan mencapai kemapanan finansial. Agar masa depan keuangan terjamin, hidup di hari tua gak nelangsa.
Memulai investasi gak melulu harus modal besar atau memilih instrumen yang ribet, begini cara investasi yang simpel dan tidak membebani generasi milenial:
Baca Juga: Dapat THR Dicicil? Sikapi dengan Cara Ini Biar Gak Jadi Tekanan Batin
-
Mulai dari jumlah kecil
Siapa bilang investasi mesti siap dengan modal jutaan atau puluhan juta rupiah? Kalau punya duit banyak sih tak apa. Jika pas-pasan, mulai saja dari receh dulu.
Selain itu, mulai investasi dengan modal kecil akan meminimalisir kerugian dalam jumlah besar bila sewaktu-waktu portofolio investasimu jeblok.
Saat ini, banyak investasi modal kecil. Contohnya seperti reksadana yang bisa dimulai dari Rp 100 ribu saja. Pendanaan di fintech p2p lending pun demikian.
Bahkan investasi reksadana online lebih murah. Dimulai dari Rp 10 ribu. Ada juga investasi emas online di e-commerce, mulai 500 perak saja.
Jika ingin investasi saham, kamu bisa memulai dengan membeli saham satu atau dua lot dulu. Jangan langsung banyak, biar gak nangis bombay bila pasar saham lagi rontok, dan harga saham ikut anjlok.
Investasi mulai dari modal kecil untuk meminimalisir kerugian
-
Sesuaikan dengan kondisi keuangan
Biarpun dapat dimulai dengan modal kecil, investasi harus menyesuaikan kondisi keuanganmu. Jangan dipaksakan.
Misalnya kamu hanya sanggup mengalokasikan anggaran investasi Rp 200 ribu per bulan, berarti pilih instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan tersebut.
Seperti reksadana pendapatan tetap. Kamu bisa top up setiap bulan sebesar Rp 200 ribu. Beli emas online juga bisa.
Jangan sampai rela berutang demi ikut-ikutan investasi. Biar dicap investor kaya, atau memaksakan diri di luar batas kemampuan, sehingga akan membebani keunganmu saja.
Ya kalau investasi untung, kamu bisa membayar utang berikut bunganya. Jika buntung, kamu sendiri yang bakal pusing tujuh keliling sehingga gagal bayar.
Baca Juga: Beda THR PNS vs THR Karyawan Swasta, Lengkap dengan Perhitungan Pajaknya
-
Pilih instrumen yang tepat sesuai profil risiko
Memilih instrumen investasi juga gak boleh sembarangan. Cari tahu dulu, profil risikomu seperti apa. Apakah kamu tipe yang moderat, konservatif, atau agresif.
Kalau kamu tipe orang yang maunya cari aman, gak berani ambil risiko, pilih instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko paling rendah, seperti reksadana pendapatan tetap, emas, deposito, ORI atau SUN, atau lainnya.
Jika sebaliknya, suka dengan tantangan, ingin investasi keuntungan besar, coba bermain di saham. Investasi ini terkenal memberikan keuntungan tinggi, namun sepadan dengan risikonya yang besar.
-
Jangan malas belajar investasi
Anak muda harusnya haus dengan informasi. Begitupula jika sudah ‘bergumul’ dengan investasi. Kamu harus terus belajar.
Sebab, dunia investasi cukup dinamis. Kamu perlu sering update mengetahui perkembangan terkini portofolio yang kamu pegang.
Selain itu, memperbanyak referensi atau bacaan tentang investasi. Belajar mengelola risiko investasi secara tepat, atau lainnya, sehingga investasimu dapat berjalan maksimal dan menguntungkan.
Jangan malas untuk belajar bila ingin sukses berinvestasi
-
Kelola dengan sabar
Semua investor pasti ingin untung, pun dengan kamu. Namun demikian, tidak ada yang instan untuk mendulang uang banyak.
Semua butuh proses dan kesabaran. Investasi justru akan membuahkan hasil optimal jika kamu berinvestasi dalam jangka panjang, bukan jangka pendek.
Kalau baru mulai investasi, kemudian buru-buru dijual karena tergiur imbal hasil hanya 5% atau 10% saja misalnya, maka tidak akan maksimal. Atau dilepas karena portofolio investasi merah membara, kamu akan merugi.
Investasi yang turun terus pasti ada ujungnya. Akan rebound atau naik lagi, malah lebih tinggi dari perkiraan. Maka dari itu, bersabar agar kamu dapat meraih keuntungan berlipat.
Baca Juga: Pengeluaran Membengkak? Begini Cara Hemat Atur Keuangan di Bulan Ramadhan
Jangan Tunda Lagi
Memangnya kamu gak mau kaya raya di usia muda? Salah satu solusi mencapai masa depan keuangan yang lebih baik adalah dengan investasi.
Gak usah terlalu banyak berpikir. Karena akhirnya malah maju mundur. Jika kamu sudah yakin, ada bujetnya, maka langsung eksekusi. Pastikan juga kamu rutin menyisihkan gaji setiap bulan untuk investasi.
Semakin menunda investasi, semakin lama pula kesempatanmu untuk meraup pundi-pundi uang. Bahkan kesempatan itu bisa saja hilang dan selamanya kamu akan hidup pada keterbatasan finansial.
Baca Juga: Tips Hemat Pesan GoFood, Grab Food, ShopeeFood untuk Sahur dan Buka Puasa