Warga Surabaya Ikuti Pelatihan Sholat yang Berkualitas

Pelatihan sholat digelar pesantren MNQ

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Sholat di Masjid (ilustrasi)
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan warga menuntaskan pelatihan ibadah sholat yang baik dan berkualitas. Pelatihan  digelar Ponpes Ma'had Nurul Qur'an (MNQ) Alqolam Sekawan Jalan Mleto Nomor 15 Sukolilo, Kota Surabaya, Jatim, selama 17 di bulan Ramadhan 1442 H.

Baca Juga


Pengasuh Ponpes MNQ Alqolam Sekawan K.H. M. Ali Misbahul Munir mengatakan pelatihan yang diberi tema 17 hari Tahfidz dan Taffahum Arti Bacaan Salat ini dimulai sejak awal Ramadhan yakni 13 April dan berakhir pada 2 Mei 2021.

"Jadi ada sertifikat bagi yang ikut. Sertifikat ini menjadi pengingat. Salat yang baik akan melahirkan aneka aktivitas yang baik. Tidak perlu menyalahkan orang lain, lihat salat kita karena nanti yang pertama dihisab adalah salat kita," kata Misbahul Munir usai menyerahkan sertifikat kepada para santri.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 120 orang meliputi 40 orang merupakan santri MNQ dan sisanya adanya masyarakat umum dengan usia dan latar belakang pendidikan beragam yakni mulai dari mahasiswa hingga pekerja.

Menurut dia, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengembangkan pelatihan shalat untuk anak-anak setingkat SD, SMP dan SMA.Kiai Munir sebelumnya mengatakan latar belakang adanya pelatihan salat tersebut berawal dari dirinya mengisi pengajian umum di sejumlah masjid.

 

Saat pengajian berlangsung, lanjut dia, ternyata masih banyak masyarakat yang bertanya tentang salat."Banyak yang lulusan sarjana, dokter dan lainnya tidak paham arti salat. Makanya kami gelar pelatihan ini," ujarnya.

Selain itu ia menegaskan bahwa selama kegiatan berlangsung tidak ada transaksi alias gratis karena Allah SWT.

"Jangan sampai minta ke orang atau menarik biaya ke santri. Saya dilarang minta sumbangan. Kalau ada yang sumbang dengan ikhlas ya tidak apa-apa. Tidak baik meminta-minta, lebih baik memberi," katanya.

Sementara itu, salah satu warga Rungkut yang ikut pelatihan, Abdul mengaku senang dengan adanya pelatihan itu. Ia mengaku selama ini mengerjakan salat hanya sebatas formalitas atau menggugurkan kewajiban saja, tanpa mengetahui makna salat.

"Setelah saya ikut pelatihan ini, alhamdulillah banyak ilmu yang saja dapat dari pelatihan ini. Saya juga sudah mencoba mempraktikkan bacaan, gerakan maupun makna salat yang diajarkan saat pelatihan. Alhamdullillah, salat saya sekarang sudah lumayan bagus kualitasnya dari pada sebelumnya," katanya.

Untuk itu, Abdul berharap agar pelatihan salat ini digelar terus setiap tahun khususnya di Bulan Ramadhan. "Semoga bermanfaat dan mendapat keberkahan. Amin," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler