Tiga Makna Lailatul Qadar

Rasulullah menyarankan agar tingkatkan ibadah untuk mendapat Lailatul Qadar

Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Lailatul Qadar
Rep: Ali Yusuf Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ramadhan tahun 1442/2021 telah memasuki 10 hari terakhir. Di malam 10 terakhir ini, Rasulullah menyarankan umatnya tingkatkan amal ibadah untuk mendapat malam Lailatul Qadr.

Pimpinan Majelis Talim dan Zikir Baitul Muhibin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi mengatakan, para ahli tafsir menyebutkan tiga makna Lailatul Qadar. Pertama, Qadr artinya kemuliaan derajat dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah Ta’ala. Lailatul Qadar menjadi malam yang mulia karena fa’il dan fi’il atau karena pelaku dan apa yang dilakukannya.

"Orang yang melakukan ibadah dan amal shaleh pada malam ini akan menjadi orang yang mulia dan ketaatan yang dilakukan pada malam ini juga memiliki nilai yang sangat tinggi di hadapan Allah Ta’ala," kata Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi dalam tausiyah, Ahad (2/5)

Kedua, Qadr berarti juga sempit. Disebut “Lailatul Qadar sebab sempitnya bumi karena diturunkannya malaikat”.

تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡ‌ۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ

Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

Ketiga, Qadr berarti ketentuan ilahi dalam kehidupan manusia. “Inilah malam ketika Allah menentukan takdir semua peristiwa dalam tahun tersebut, hidup dan mati, suka dan duka, tenang dan damai dan lain-lain.

Hal ini dipertegas dalam Surat ad-Dukhan ayat 4 - 5:

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutusnya (rasul-rasul),"

Untuk itu Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi mengajak umat Islam memanfaatkan momen 10 Ramadhan ini dengan amalan sebaik-baiknya. Hal itu demi mendapat takdir baik dari Allah Malam Lailatul Qadr.

"Marilah kita perbaiki takdir kita pada malam perubahan takdir ini dengan amal-amal shaleh kita. Sampaikan do’a-do’a indah yang kita pasrahkan kepada Allah agar turunkan aneka Rahmat dan Berkah-Nya," katanya.

Pada moment ini, kata Habib yang disapa A.Rahman ini, mintalah pemaafan-Nya yang begitu mulia diturunkan kepada kita sehingga saat terbuka pintu maaf-Nya, maka menjadi mudahlah kita menjemput malam Qadr tersebut.

اللَّهُمّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي

"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni"

Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf. Maka maafkanlah aku. (Diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi, al-Nasa’ dan Ibn Majah)

"Kepada Allah naik do’a-do’a yang baik dan amal shaleh yang mengangkatnya,”
(QS.Al-Fathir 35:10).


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler