Pemerintah Diminta Bersiap dengan Skenario Terburuk Covid-19
Pemerintah dapat mulai menyiapkan alat kesehatan, stok oksigen serta tenaga kesehatan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, meminta pemerintah menyiapkan rencana untuk skenario terburuk pandemi Covid-19 di Indonesia. Apalagi, tiga varian virus baru, yakni B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India, dan B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan disebut sudah masuk ke Indonesia.
"Skenario terburuk sudah harus masuk dalam perencanaan kita, apabila ini sampai terjadi pemerintah dan kita semua sudah harus siap," ujar Charles saat dihubungi, Rabu (5/5).
Pemerintah dapat mulai menyiapkan alat kesehatan dan stok oksigen, jika sewaktu-waktu adanya lonjakan kasus dari virus-virus tersebut. Termasuk tenaga kesehatan untuk menangani pasien-pasien yang terkonfirmasi terinfeksi.
"Kita semua sudah harus siap sehingga pandemi Covid-19 di Indonesia tidak memakan korban yang begitu besar," ujar Charles.
Pemerintah juga perlu lebih ketat dalam mengawasi pintu-pintu masuk ke Indonesia. Agar tak ada lagi warga negara asing yang positif Covid-19 atau varian virus lainnya dengan mudahnya masuk ke dalam negeri.
"Ada informasi yang menyebutkan bahwa varian baru kemungkinan bisa tidak terdeteksi dengan melalui alat diagnosa yang kita miliki hari ini. Baik melalui anti gen atau PCR, maka ini bisa jadi mimpi buruk yang sangat menakutkan bagi Indonesia,"
Untuk saat ini, protokol kesehatan menjadi cara paling efektif mengurangi potensi penularan Covid-19. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap pandemi yang masih berlangsung.
"Dibandingkan dengan vaksin, protokol kesehatan termasuk dengan masker yang kita pakai memang terbukti jauh lebih efektif dalam menangkal penularan Covid bagi tubuh," ujar Charles.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi tambahan kasus positif varian baru Covid-19 yaitu B117 di Tanah Air. Sebelumnya, telah diumumkan 10 kasus orang yang terinfeksi varian virus dari Inggris itu kemudian kini bertambah tiga orang sehingga total sebanyak 13 kasus.
"Penambahan tiga kasus varian Covid-19 B117 ini berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) dari Arab Saudi dan dua lainnya adalah warga negara Indonesia (WNI)," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (4/5).
Nadia menjelaskan, 13 kasus varian Covid-19 B117 tersebut tersebar di lima provinsi. Di antaranya Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.