Angka Kelahiran di AS Turun Selama Pandemi Covid-19

Banyak orang memilih untuk merawat anggota keluarga yang sakit

Pixabay
Ilustrasi Kaki Bayi. Angka kelahiran di Amerika Serikat berada di titik terendah dalam lebih dari 40 tahun selama pandemi Covid-19.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angka kelahiran di Amerika Serikat berada di titik terendah dalam lebih dari 40 tahun selama pandemi Covid-19. Pandemi membuat lebih banyak orang memilih untuk merawat anggota keluarga yang sakit atau menghadapi kehilangan pekerjaan.

Baca Juga


Tingkat kelahiran di Amerika Serikat turun 4 persen pada tahun 2020 menjadi sekitar 3,6 juta bayi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Selasa (3/4), ini merupakan penurunan tahunan keenam berturut-turut dan terendah sejak 1979.

CDC tidak mengaitkan penurunan angka kelahiran dengan pandemi Covid-19. Tetapi para ahli telah memperkirakan bahwa, alasan pandemi dan kecemasan akan mempengaruhi tingkat kelahiran di AS.

“Penurunan angka kelahiran baru-baru ini mencerminkan tren penurunan jangka panjang dalam tingkat kelahiran yang terlihat sebelum pandemi dan penurunan terkait pandemi,” kata Direktur Epidemiologi di Departemen Kesehatan Populasi di NYU Langone, Lorna Thorpe.

Secara umum, tingkat kesuburan AS telah menurun selama bertahun-tahun karena wanita terlambat menikah dan menunda menjadi ibu. Penurunan tingkat kesuburan terjadi ketika ekonomi melambat.

Data dari Biro Referensi Penduduk menunjukkan tingkat kelahiran AS mencapai titik terendah sepanjang masa pada 1936, setelah kejatuhan pasar saham pada 1929. Penurunan kembali terjadi sepanjang tahun 1970-an, setelah perubahan sosial yang besar, termasuk kasus Roe vs Wade yang melegalkan aborsi.

 

Sebagian besar negara Eropa juga telah melihat penurunan kelahiran. Para ahli demografi memperkirakan terjadi penurunan angka kelahiran bayi di seluruh benua Eropa tahun ini.

Di Italia, sembilan bulan setelah negara itu melakukan lockdown pertama di Eropa, angka kelahiran anjlok 22 persen pada bulan Desember. Perusahaan besar termasuk Reckitt, Nestle, dan Danone telah membukukan penurunan penjualan susu formula.

CDC mengatakan, jumlah kelahiran per 1.000 perempuan berusia antara 15 dan 44 tahun, turun 4 persen pada 2020. Data sementara ini berdasarkan 99,87 persen dari seluruh catatan kelahiran yang didaftarkan dan diolah tahun lalu oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional per 11 Februari. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler