Iran Bantah Kirim Tentara Bayaran Suriah ke Yaman

Iran menegaskan selalu menyerukan diakhirinya perang Yaman

Tehran Times
Bendera Iran
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kedutaan Besar Iran di Ankara menolak laporan media Turki, Senin (10/5) waktu setempat. Laporan tersebut mengeklaim bahwa Teheran mengirim beberapa pasukan di Suriah untuk bertempur bersama Houthi di Yaman.

Baca Juga


"Klaim seperti itu menunjukkan kurangnya informasi tentang realitas lapangan," tulis pernyatan kedutaan Iran di Twitter seperti dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (11/5).

Kedutaan mengatakan, bahwa klaim tidak nyata seperti itu bertentangan dengan pendekatan Republik Islam Iran terhadap bencana dan perang tidak manusiawi terhadap rakyat Yaman. "Republik Islam Iran selalu menyerukan diakhirinya perang ini (melawan Yaman) dan telah mendukung upaya PBB untuk menemukan solusi politik (untuk krisis)," tulis pernyataan Kedutaan menambahkan.

Pada Jumat pekan lalu, kantor berita Turki Anadolu Agency mengutip "sumber informasi". Sumber tersebut mengatakan bahwa Korps Pengawal Revolusi Iran membayar 120 militan Suriah dari Provinsi Deir Ez-Zor di Suriah timur untuk bertempur bersama Houthi.

Sumber informasi yang tidak menyebutkan identitasnya itu juga mengatakan, pasukan itu akan dikirim ke zona konflik di negara yang dilanda perang setelah sepekan pelatihan di ibu kota Sana'a. Akan lebih banyak kombatan lagi yang dapat dikirim ke Yaman ke depannya.

Yaman dilanda kekerasan dan ketidakstabilan politik sejak 2014 ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa. Krisis kemudian meningkat pada 2015 ketika koalisi pimpinan Arab Saudi meluncurkan kampanye udara untuk mengambil kekuasaan teritorial Houthi.

Sejak itu, konflik menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Sekurangnya 80 persen populasi negara membutuhkan bantuan dan perlindungan di sana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler