PPI Dorong Penguatan Bisnis di Holding BUMN Pangan

PPI memiliki sekitar 500 aset yang tersebar di 33 kota besar di seluruh Indonesia

Republika/ Tahta Aidilla
Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Wahyu Suparyono (kiri) didampingi Direktur Pengembangan Bisnis Dayu Padamara Rengganis (kanan) menujukkan logo baru PT PPI. PPI mendorong penguatan bisnis di holding BUMN Pangan.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI melakukan monitoring dan evaluasi langsung ke beberapa cabang di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur pada 18 Mei hingga 21 Mei 2021.

Direktur Komersial dan Pengembangan PPI, Andry Tanudjaja, mengatakan, monitoring dan evaluasi diperlukan untuk terus melihat realisasi kinerja dan peluang yang semakin ketat. Khususnya, pada masa pandemi Covid-19 saat ini, selain berdiskusi mengenai kendala dan potensi daerah yang dapat lebih digali.

"Banyak hal yang masih bisa diangkat dari daerah-daerah, salah satunya dengan terus mengedepankan marketing intelligence untuk memperoleh informasi dengan pengumpulan data dan analisis pasar yang sesuai dengan keadaan pasar saat ini, di mana informasi yang diperoleh akan diolah dalam sistem informasi marketing," ujar Andry dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (23/5).

Rangkaian kunjungan juga dibarengi peninjauan ke berbagai aset milik PPI di daerah kunjungan dan bertemu dengan beberapa stakeholder PPI.

PPI memiliki sekitar 500 aset yang tersebar di 33 kota besar di seluruh Indonesia,terdiri atas  bermacam fungsi seperti bangunan kantor, pergudangan, rumah toko (ruko), rumah dinas, lahan kosong, penginapan, dan lain-lain dengan luasan lahan bervariasi antara 200 m2 (terkecil) sampai dua hektare dengan lokasi-lokasi strategis dan bernilai komersial tinggi.

Pada kunjungannya ke Semarang, Andry bertemu Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) untuk percepatan ekspansi penambahan Grosir Desa dalam rangka mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Andry menyebut, percepatan penambahan Grosir Desa di Jawa Tengah ini juga bekerja sama dengan BumDes.

"Selain untuk ekspansi bisnis PPI, kerja sama ini juga ditujukan dalam rangka membantu memasarkan produk-produk UMKM setempat melalui Toko Grosir Desa," ucap Andry.


Andry juga bertemu dengan Managing Director Satoria Group, Adi Alim, untuk membahas lebih jauh potensi kerja sama lain antara PPI dan Satoria di Surabaya. Kata Andry, kerja sama PPI dengan Satoria memang sudah terjalin sejak 2018 di bidang kedistributoran produk farmasi. Jika diminta, PPI juga siap menyediakan suplai bahan baku untuk infus.

"Pendistribusian produk farmasi dan alat kesehatan merupakan bisnis regular yang dilakukan oleh PPI. Jika diminta, PPI juga sangat siap menyediakan suplai bahan baku untuk infus," ungkap Andry.

Melalui kerja sama kedistributoran PPI dengan Satoria, lanjut Andry, perusahaan berharap dapat berperan serta aktif di dalam industri kesehatan dalam negeri khususnya dalam ketersediaan pasokan cairan infus dan ampul di seluruh rumah sakit pemerintah di deerah, dinas Kesehatan, dan puskesmas yang melayani program BPJS.

Andry dan Direktur Keuangan, SDM dan Umum PPI Kindy Rinaldy Syahrir, bertemu dengan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk melakukan audiensi menyoal aset dan potensi ekspor Semarang. Keduanya kemudian melanjutkan lawatannya ke PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau KIW dan bertemu Direktur Operasi KIW Ahmad Fauzie Nur beserta tim.

Kindy mengatakan pertemuan kedua BUMN ini untuk melakukan business matching antara kepemilikan dan kebutuhan keduanya.

"PPI memang sedang mencari BPSP yang dekat dengan stasiun dan pelabuhan untuk mengintegrasikan railway dan roadway. Maka dari itu pertemuan ini sangat baik umtuk memaksimalkan investasi dalam rangka pengembangan bisnis, selain nanti kami juga akan cek langsung lokasinya," kata Kindy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler