Allah SWT Panggil Muhammad SAW tidak dengan Nama, Mengapa?

Allah SWT memanggil Muhammad SAW dalam Alquran tidak dengan nama langsung

Republika/Kurnia Fakhrini
Allah SWT memanggil Muhammad SAW dalam Alquran tidak dengan nama langsung. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT Mahapencinta terhadap hamba-hamba-Nya. Dari sekian makhluk yang ada, yang paling banyak mendapat cinta Allah adalah Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga


"Allah menciptakan cahaya Sayyidina Muhammad sebelum dia menciptakan apapun," kata Ustadz Muhammad Nuchid dalam bukunya "Romantisme Dalam Tuhan Uraian Tentang Cinta Dalam Perspektif Alquran." 

Sebelum Allah menciptakan Lauh Mahfudz, dan apa yang ada di dunia dan akhirat, cahaya Nabi Muhammad telah lebih dulu diciptakan. Hal ini ditegaskan dalam hadits qudsi disebutkan Allah berfirman, "Bahkan kalau bukan karena Engkau, Muhammad, tidak akan Ku ciptakan alam raya ini."  

Ustadz Muhammad Nuchid mengatakan, di antara agungnya cinta Allah kepada Nabi Muhammad adalah dengan menjadikan dia sebagai nabi terakhir yang tidak akan ada nabi lagi setelahnya. Serta menjadikannya sebagai penerima kitab suci terakhir, mukjizat teragung sepanjang masa.  

Di antara agungnya cinta Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang tertera dalam Alquran bahwa Allah tidak pernah memanggil Nabi Muhammad langsung dengan menyebut namanya. "Sementara saat memanggil nabi-nabi lain Allah, langsung menyebut nama," katanya. 

Ustadz Muhammad Nuchid memberikan beberapa contoh dalam Alquran bagaimana cara Allah memanggil para nabinya. Misalnya surah Al Baqarah 35, Allah SWT memanggil Nabi Adam langsung dengan namanya.  

 يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ  " Hai Adam! Tinggallah kamu dan istrimu di dalam surga."

 يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ "Hai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari kami untukmu." (QS Hud 48).

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ "Hai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu dengan engkau melaksanakannya. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang Muhsin." (Ash Shaffat 104-105).  

Namun, kata Ustadz, Muhammad Nuchid, tatkala Allah memanggil Nabi Muhammad SAW, Allah selalu memanggil dengan panggilan yang mesra, Yakni dengan menggunakan 'Ya ayyuha/duhai, dan tidak menyebut langsung namanya: 

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ "Duhai Nabi.... Cukuplah Allah sebagai penolong, pembimbing, dan menjadikan segalanya bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu."(QS Al Anfal 64)

 يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ"Duhai Rasul....Sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu."(QS Al Maidah 67)

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ "Duai yang berselimut." (QS Al Muzammil 1) 

Bahkan, dalam Alquran, kata Muhammad yang disebut hanya empat kali itu, keempatnya selalu dibarengi dengan kedudukannya sebagai pembawa risalah. Yakni sebagai berikut:   

  • QS Al Fath 29 مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ "Muhammad adalah utusan Allah." 
  • QS Ali Imran 144 وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ "Muhammad tidak lain hanyalah seorang rasul. Sungguh telah berlalu beberapa Rasul sebelumnya." 
  • QS Al Ahzab 40 مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ  "Muhammad bukanlah bapak dari laki-laki kalian. Tapi beliau adalah utusan Allah dan pemungkas para nabi." 
  • QS Muhammad 2 وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۙ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ "Orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta beriman kepada (apa Alquran) yang telah diturunkan kepada Muhammad. Dan itulah yang haq(kebenaran) sempurna dari Tuhan pemelihara mereka. Allah menghapus dosa dosa serta memperbaiki keadaan mereka."   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler