Mahasiswa Itera Ciptakan Alat Pendeteksi Kantuk Sopir

Alat deteksi kantuk dibuat berdasarkan AI dan IoT.

Dok. Itera
Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) ciptakan alat pendeteksi kantuk sopir.
Rep: Mursalin Yasland Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera (Itera) menciptakan alat pendeteksi rasa kantuk pengemudi kendaraan berat. Alat ini berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT). Alat tersebut sebagai tugas akhir tiga mahasiswa untuk memberikan peringatan kepada sopir kendaraan berat ketika mengantuk.

Baca Juga


Ketiga mahasiswa tersebut David Styawan, Dodi Josua Siregar, dan Lutfi Arazi mendapat arahan dari dua dosen pembimbing Swadexi Istiqphara dan Uri Arta Ramadhani. Alat yang dikembangkan secara umum berfungsi mendeteksi dan memberikan peringatan bagi pengemudi kendaraan berat yang mengantuk saat berkendara.

Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) ciptakan alat pendeteksi kantuk sopir. - (Dok. Itera)

Dalam praktiknya, alat akan berfungsi memberikan peringatan suara melalui alarm kepada pengemudi dan menyampaikan notifikasi khusus ke bagian mandor tempat pengemudi bekerja. Alat pendeteksi kantuk ini bekerja dengan menyimpan data citra berupa foto wajah pengemudi saat sedang mengantuk, seperti saat menguap,  atau kondisi mata terpejam dalam waktu tertentu.

Citra tersebut kemudian dikirim ke database khusus yang telah diciptakan yaitu Detection for heavy vehicle using artificial intelligence (AI) and internet of things (IoT) technology (DETV). Sistem ini akan bekerja secara maksimal apabila memenuhi beberapa kondisi, seperti pencahayaan yang cukup, jarak pengemudi tidak terlalu jauh dengan kamera, serta mata dan mulut pengemudi yang tidak terhalang sesuatu.

Lutfi Arazi, mahasiswa tersebut mengatakan, latar belakang penciptaan alat tersebut adalah karena kasus kecelakaan kerja mengalami kenaikan setiap tahunnya. Salah satu penyebab dari kecelakaan kerja adalah kesalahan manusia, berupa pengemudi yang mengantuk saat mengemudikan kendaraan.

“Sehingga, adanya alat ini merupakan suatu upaya untuk menekan laju kenaikan kasus kecelakaan kerja tersebut,” ujar Lutfi dalam keterangan persnya, Kamis (3/6).

Ia memaparkan spesifikasi dan fitur alat rancangan dirinya dan teman-temannya tersebut. Spesifikasi keseluruhan dari sistem ini terdiri atas dua bagian yaitu hardware dan software.  Pada bagian hardware, alat yang dinamai DETV menggunakan tegangan input 12 V Direct Current (DC) dan arus input 2 A, serta dibungkus dengan box packaging berdimensi 18.5cm x 11.5cm x 5.5cm. Isi paket pada alat ini diantaranya terdiri atas Raspberry pi 4 Model B, modul Uninterruptible Power Supply (UPS), modul LM2596, modem Wireless Fidelity (WiFi) 2.4 GHz, sirine, kamera 1080p, relay 5V DC dan relay 12V DC.

 

Selain untuk memenuhi tugas akhir, alat pendeteksi pengemudi mengantuk ini juga lolos pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), bersama dengan enam tim lainnya dari Itera.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler