Belanda yang tak Mau Kendur

Malen adalah salah satu dari dua pencetak gol terbanyak kedua Belanda musim lalu.

EPA-EFE/Kenzo Tribouillard
Georginio Wijnaldum dari Belanda melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan sepak bola babak penyisihan grup C UEFA EURO 2020 antara Makedonia Utara dan Belanda di Amsterdam, Belanda, 21 Juni 2021.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belanda memiliki banyak alasan untuk mundur sejenak tapi yang terjadi malah kian memacu diri berkat penampilan bagus dari penyerang yang memiliki kecepatan berlari tinggi, Donyell Malen, ketika menang 3-0 atas Makedonia Utara, tengah malam tadi. Mereka semakin menunjukkan diri sebagai salah satu calon juara Euro 2020.


Skuad Frank de Boer sebenarnya sudah memastikan diri lolos ke fase gugur sebagai juara grup, tetapi ketika Roberto Mancini merombak besar-besaran skuadnya saat menang 1-0 timnya atas Wales, pelatih Belanda itu malah menurunkan tim terkuatnya dalam pertandingan terakhirnya di Grup C yang sudah tidak menentukan bagi Belanda.

Salah satu dari dua perubahan yang dia tempuh adalah memasukkan Malen yang masih berusia 22 tahun guna menggantikan Wout Weghorst. Dan keputusannya ini membuat Belanda semakin kuat dalam menyerang saat mereka menjadi pencetak gol terbanyak dalam turnamen ini dengan delapan gol.

Malen yang merancang sebuah assist kurang dari tiga menit setelah masuk ketika Belanda menang 2-0 atas Austria, merupakan ancaman konstan di seluruh lapangan yang secara menakjubkan efektif menjadi penghubung antara striker utama Memphis Depay dan gelandang subur mencetak gol, Georginio Wijnaldum.

Penyerang PSV Eindhoven itu berperan sangat penting dalam memecah kebuntuan dengan mendapati Depay dari kedalaman lapangan untuk akhirnya dibenamkan ke gawang Makedonia Utara.Depay yang disentil De Boer karena membuang peluang bersih ketika melawan Austria, tampil sangat bagus dan melesat ke sayap kiri sebelum mengirimkan umpan sempurna kepada Wijnaldum guna mencetak gol pada awal babak kedua.

Malen menunjukkan permainannya bukan cuma soal kecepatan dengan memberikan umpan sempurna kepada Depay, Wijnaldum menyambut bola mental dari tembakannya untuk dia buat sebagai gol ketiga Belanda.Kapten Wijnaldum memuji dampak pemain berusia 22 tahun itu.

"Kami semua tahu kualitas Donyell, dia merupakan ancaman nyata bagi para bek dan membuat saya mendapatkan ruang lebih lapang," kata dia kepada wartawan.

"Selalu bagus jika Anda bisa menambahkan pemain berkualitas lainnya dan Donyell adalah salah satunya," kata dia menambahkan.

Tumbuh bersama Ajax Amsterdam dan kemudian Arsenal namun akhirnya menyadari potensinya ada di PSV, Malen adalah salah satu dari dua pencetak gol terbanyak kedua Belanda musim lalu dengan 19 gol ditambah delapan assist. Dia melakukan debut internasionalnya pada 2019 dan meskipun yang ini baru starter keenamnya bagi negaranya, dia tampaknya akan menjadi andalan selama sisa turnamen.

Namun ketika skuad De Boer memiliki lisensi untuk menggetarkan, Makedonia Utara juga tak diam dengan melancarkan serangannya sendiri, membentur mistar gawang pada babak pertama dan harus menerima kenyataan dua golnya dianulir.

"Kami kadang-kadang menganggap terlalu mudah segala hal," kata Wijnaldum.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler