Kasus Jamur Hijau Usik Penyintas di India, Terkait Covid-19?

Setelah jamur hitam, kasus jamur hijau ditemukan pada penyintas Covid-19 di India.

AP/Anupam Nath
Tes usap atau swab test Covid-19 di India. Kasus jamur hijau ditemukan pada seorang pasien laki-laki penyintas Covid-19 di India.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kasus mukormikosis atau jamur hitam (black fungus) merebak di India, kini kasus jamur hijau juga mulai terdeteksi. Kasus jamur hijau (green fungus) ini ditemukan pada seorang pasien laki-laki penyintas Covid-19.

Jamur hijau merupakan infeksi jamur yang lebih dikenal dengan nama aspergillosis dalam dunia medis. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang berasal dari genus Aspergillus.

Aspergillosis dapat memicu gejala seperti mimisan dan demam tinggi. Aspergillosis juga dicurigai dapat memicu terjadinya penurunan berat badan dan tubuh tak bertenaga atau lemas.

Gejala-gejala tersebut ditemukan pada seorang pasien laki-laki yang diterbangkan dengan ambulans udara dari Indore ke Mumbai untuk mendapatkan pertolongan medis. Kepala Departemen Penyakit Dada di Sri Aurobindo Institute of Medical Sciences (SAIMS) Dr Ravis Dosi mengatakan pasien berusia 34 tahun tersebut merupakan seorang penyintas Covid-19.

Pasien tersebut mulanya dicurigai mengalami mukormikosis yang saat ini memang sedang banyak terjadi di India. Namun, seperti dilansir India pada Rabu (23/6), serangkaian tes justru menunjukkan bahwa pasien tersebut mengalami infeksi aspergillosis pada sinus, paru-paru, dan darahnya.

Dr Dosi mengatakan, perlu ada penelitian lebih lanjut terkait infeksi aspergillosis pada penyintas Covid-19. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah dampak aspergillosis pada penyintas Covid-19 berbeda dengan aspergillosis pada pasien-pasien non Covid-19 lainnya.

Baca Juga


Pasien tersebut diketahui sempat dirawat di rumah sakit sekitar dua bulan lalu. Saat itu, ditemukan 100 persen infeksi virus corona pada paru sang pasien. Dia harus dirawat di ICU selama sekitar satu bulan akibat kondisi tersebut.

"Pasien pulih, tetapi kemudian dia mulai mengalami mimisan dan demam tinggi. Dia juga menjadi sangat lemah karena penurunan berat badan," papar Dr Dosi.

Seperti diungkapkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Aspergillus merupakan jenis jamur yang umum ditemukan di dalam atau luar ruangan.

Sebagian besar orang menghirup spora Aspergillus setiap hari tanpa menjadi sakit. Akan tetapi, orang-orang dengan sistem imun yang lemah atau dengan penyakit paru memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan, yaitu aspergillosis akibat jamur Aspergillus.

Ada beberapa tipe aspergillosis. Sebagian di antaranya merupakan tipe yang ringan, namun ada pula tipe aspergillosis yang dapat memicu masalah kesehatan sangat serius.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler