Sebanyak 300 ASN Positif Covid, Balai Kota Bandung Lockdown
Para ASN Kota Bandung diminta bekerja secara daring atau WFH.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aktivitas aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Bandung di Balai Kota Bandung dan kantor dinas lainnya yang terpisah sementara waktu dihentikan sementara atau lockdown dan kegiatan beralih menjadi secara daring. Penyebabnya, sebanyak 300 orang ASN terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Junjunan mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan data terbaru terkait pegawai yang terpapar Covid-19. Namun, pada Jumat pekan lalu pegawai yang positif mencapai 300 orang.
"Data per hari ini pegawai yang terkena Covid-19 masih kita kumpulkan. Sampai Jumat lalu angkanya di atas 300 orang untuk seluruh organisasi perangkat daerah (OPD)," ujarnya, Senin (28/6).
Adi menuturkan, pegawai yang melakukan kontak erat saat ini masih menunggu hasil uji usap. Pihaknya selanjutnya akan melakukan work from home (WFH) bagi seluruh pegawai di lingkungan Balai Kota Bandung dan OPD diluar lingkungan Balai Kota Bandung.
"Sesuai arahan dari wali kota melalui Sekda, benar akan diberlakukan WFH seluruh pegawai di lingkungan Balai Kota. Untuk OPD lain yang berkantor di luar lingkungan balai kota juga diberlakukan WFH sesuai kondisi masing-masing," katanya.
Ia menegaskan, pelayanan publik tetap dilakukan dengan optimal. Pihaknya juga masih menunggu kebijakan resmi dari Wali Kota Bandung.
Sebelumnya, Penghentian sementara atau lockdown aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di Balai Kota Bandung meluas hingga ke seluruh kantor-kantor dinas yang berada diberbagai titik. Kebijakan lockdown diputuskan akibat terjadi peningkatan kasus Covid-19.
"Semua termasuk di Jalan Cianjur (kantor dinas), Disporan semua diluar balai kota, OPD aja," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (28/6).
Ia mengatakan, kegiatan ASN di Balai Kota Bandung dihentikan sementara akibat peningkatan kasus Covid-19 terhadap para pegawai. Namun untuk pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dan diharapkan tidak terjadi gangguan.
"Peningkatan jumlah karyawan pemkot yang terpapar virus corona Covid-19 sehingga diputuskan untuk menutup kegiatan di Balai Kota tapi untuk yang berhubungan dengan pelayanan tetap dobuka sehingga gak ada pelayanan masyarakat yang terganggu," katanya.