Kasus Covid Varian Delta Melonjak, Australia Lockdown Perth
Kekhawatiran varian Delta memicu wabah memaksa Australia menerapkan lockdown
REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia menerapkan lockdown atau karantina wilayah Kota Perth selama empat hari. Kebijakan yang diterapkan pada Selasa (29/6) tengah malam ini didorong lonjakan kasus positif virus corona varian Delta yang lebih menular dari varian aslinya.
Warga ibukota Negara Bagian Western Australia itu dan kota tetangganya Peel harus tetap berada di rumah kecuali untuk kebutuhan mendesak. Pemerintah setempat mendeteksi kasus ketiga yang terhubung dengan ledakan wabah di Sydney.
Kekhawatiran varian Delta memicu wabah memaksa Australia menerapkan lockdown di tiga ibu kota negara bagian. Sebagian besar kota-kota itu telah menerapkan peraturan pembatasan sosial mereka sendiri yang berdampak sekitar 20 juta atau 80 persen populasi Australia.
Sydney, rumah bagi 25 juta populasi Australia sedang menjalani lockdown selama dua pekan yang baru akan berakhir pada 9 Juli mendatang. Sementara lockdown di Kota Darwin diperpanjang selama 72 jam yang akan berakhir pada Jumat (2/7) mendatang. Pertemuan dibatasi dan masyarakat juga wajib memakai masker di mana pun.
Pada Senin (28/6) malam, pihak berwenang kesehatan Australia mengatakan warga yang berusia di bawah 60 tahun dapat menerima vaksin Covid-19 dari AstraZeneca bila diizinkan dokter mereka. Biayanya ditanggung skema jaminan kesehatan.
Pekerja dengan risiko tinggi dan pegawai hotel karantina wajib menerima vaksin. "Saya jelas sangat nyaman mengenai program vaksinasi melalui sektor lanjut usia," kata Kepala Badan Kesehatan Australia Paul Kelly pada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp.
Australia terbilang cukup berhasil menangani pandemi virus korona dengan lockdowns, pelacakan pasien dan peraturan pembatasan sosial yang ketat. Sejauh ini, Negeri Kanguru hanya mencatat 30.500 lebih kasus positif dan 910 kasus kematian.
Namun program vaksinasi mengalami beberapa rintangan. Dua pekan lalu pemerintah membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca untuk warga di atas 60 tahun karena kekhawatiran mengenai pembekuan darah. Sementara untuk mendorong angka vaksinasi mereka merekomendasikan vaksin Pfizer bagi semua pun yang berusia di bawah 60 tahun.