Baru Bali dan DKI Jakarta, Vaksinasi Covid Tembus 50 Persen

Hingga Sabtu (10/7), sudah 52 juta suntikan vaksin Covid-19 diberikan

Bank DKI
Seorang warga tengah mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19 di Sentra Vaksinasi Bank DKI di Kantor Layanan Juanda di Jakarta (10/07). Bank DKI telah melakukan vaksin sebanyak 3.500 orang sampai dengan akhir Juni 2021.
Rep: Sapto Andika Candra Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat baru Bali dan DKI Jakarta, provinsi yang mencatatkan cakupan vaksinasi Covid-19 di atas 50 persen penduduk. Setidaknya, untuk dosis pertama vaksinasi. Bahkan, Bali mencatatkan cakupan vaksinasi dosis pertama sudah di atas 70 persen. 

Baca Juga


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa dua provinsi tersebut bisa dijadikan contoh dan comparable untuk dibandingkan dengan negara-negara lain yang laju vaksinasinya sudah cukup tinggi. 

"Saya melihat ini adalah suatu prestasi yang comparable dengan banyak negara bagian atau provinsi atau kota-kota besar, even di negara maju di seluruh dunia untuk bisa lebih dari 70 persen atau 50 persen mendapat suntikan pertama," ujar Budi dalam keterangan pers kedatangan vaksin Moderna, Ahad (11/7). 

Secara nasional, laju vaksinasi Covid-19 nasional memang masih naik-turun setiap harinya. Kendati begitu, lajunya memang cenderung meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan dalam 12 hari terakhir, pemerintah mampu merampungkan 10 juta dosis vaksinasi.

Hingga Sabtu (10/7), sudah 52 juta suntikan vaksin Covid-19 diberikan kepada masyarakat. Dari angka tersebut, 38 juta di antaranya adalah suntikan dosis pertama. Artinya, baru 20 persen dari total target populasi vaksin, yakni 181,5 juta orang, yang sudah mendapat vaksinasi. 

"Kita mengharapkan dengan datangnya Moderna kita bisa percepat suntikan ini," ujar Budi. 

Ia menambahkan, dari total 363 juta dosis vaksin Covid-19 yang harus disuntikkan untuk 181,5 juta penduduk nanti, Indonesia sudah menerima sekitar 122 juta dosis. Indonesia dijadwalkan masih akan menerima sekitar 290 juta dosis sepanjang semester II 2021 ini. 

"Akan ada lebih dari 290 juta dosis yang datang yang harus kita suntikkan dalam 6 bulan. Jadi laju penyuntikannya akan jauh lebih cepat," kata Budi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler