Dua Perusahaan Raksasa Taiwan Sumbang Vaksin untuk Negaranya
China mencegah Taiwan mendapatkan bantuan internasional untuk pandemi Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Dua perusahaan teknologi Taiwan mengumumkan menyumbang 10 juta dosis vaksin ke pemerintah pulau tersebut. Vaksin yang disumbang Taiwan Semiconductor Manufacturing Corp (TSMC ) dan Hon Hai Precision Electronics adalah vaksin Jerman, BioNTech.
Pengumuman Senin (12/7) itu memperlihatkan situasi canggung yang dihadapi pemerintah Taiwan. Mereka dikeluarkan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tidak nyaman mengandalkan China yang mengancam akan menginvasi pulau demokratis tersebut.
TSMC dan Hon Hai mengatakan mereka membeli vaksin tersebut melalui perusahaan farmasi China, Fosun Pharma. Perusahaan itu yang memiliki lisensi distribusi ke seluruh wilayah China. Beijing dengan tegas menyatakan Taiwan bagian dari wilayah China.
Partai Komunis China yang berkuasa membujuk sebagian besar pemerintah untuk menghindari hubungan resmi dengan Taiwan. Hal itu mencegah Taiwan mendapatkan bantuan internasional untuk mengatasi pandemi virus corona.
TSMC mengatakan dosis vaksin yang disumbangkan diproduksi di sebuah pabrik di Jerman, lalu dikirimkan langsung ke badan anti-penyakit Taiwan. TSMC adalah pabrik chip prosesor untuk telepon pintar dan komputer terbesar di dunia. Sementara Hon Hai pabrik assembling telepon pinter dan perangkat elektronik Apple dan merek besar lainnya.
Dua perusahaan tersebut mengatakan Yayasan Amal dan Kesejahteraan Sosial Yongling milik pendiri Hon Hai Terry Gou turut berkontribusi. Dengan peraturan pembatasan sosial yang ketat Taiwan cukup berhasil menahan laju penyebaran virus corona.
Hingga saat ini Johns Hopkins University mencatat pulau itu hanya melaporkan 15.249 kasus infeksi dan 740 kasus kematian.