Hal-Hal yang Perlu Disiapkan Saat Isoman di Rumah
Banyak langkah menuju sehat selama menjalankan program Isoman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umumnya seseorang akan cepat panik saat mendapati hasil tes usap baik antigen maupun PCR menunjukkan kata positif. Hal itu wajar sebab tak ada satu pun orang yang ingin mendapati dirinya terkena virus menjadi pandemi di seluruh belahan dunia itu.
Namun sebenarnya tidak perlu panik berlebihan jika terpaksa harus mendapati diri terpapar virus corona. Sebab terpapar virus corona dengan gejala ringan sampai sedang sejatinya dapat disembuhkan melalui skema isolasi mandiri atau Isoman di rumah.
Isolasi mandiri dengan cara yang tepat merupakan solusi terkini yang turut disarankan sebagai solusi guna mengatasi polemik kehabisan tempat layanan di rumah sakit akibat melonjaknya pasien yang terpapar virus corona. Pakar kesehatan dr Jonathan Surentu dari Siloam Hospitals Manado menjelaskan pentingnya beberapa langkah menuju sehat selama menjalankan program Isoman.
Dia mengatakan, isoman mulai dilakukan saat PCR Test atau Hasil Swab Antigen diketahui positif dengan sejumlah gejala ringan pun gejala sedang. Misalnya batuk, pilek, sakit kepala atau tidak memiliki gejala sama sekali (Asimtomatik).
Menurut dia, isoman dilakukan di lingkungan rumah atau di kamar yang memiliki ventilasi udara yang cukup baik. Setelah itu siapkan sejumlah peralatan medis pun obat dan vitamin.
Dijelaskannya, beberapa alat medis dasar yang perlu disiapkan antara lain masker medis, thermometer (pengukur suhu badan), oxymeter (pengukur saturasi Oksigen), obat-obatan (paracetamol 3x500 mg bila demam/nyeri, vitamin C 3x500 mg, vitamin D 400-1000 IU, multivitamin, dan obat-obatan yang direkomendasikan dokter).
Selain itu, selama melakukan Isoman, protokol kesehatan tetap dipertahankan, yaitu tetap dirumah, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, gunakan masker, dan tetap menjaga jarak dengan penghuni rumah didalamnya.
Dokter Jonathan Surentu yang berpraktik tetap di RS Siloam Manado ini pun mengingatkan jika bergejala batuk, penting pula agar etika batuk pun diterapkan. Ertikanya yaitu gunakan tissue atau menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam jika batuk berkelanjutan.
Hal lainnya yang tak kalah penting adalah melakukan olahraga ringan selama 30 menit 3-5 kali per minggu, serta berjemur di pagi hari selama 10-15 menit. Kebersihan rumah dan kamar pun memegang hal penting selama isoman selain mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga teratur.
Lapor RT
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan tips apabila hasil tes dinyatakan positif tapi tidak merasakan gejala serius yang membutuhkan bantuan medis atau tanpa gejala sama sekali. Ia membenarkan bahwa seseorang yang tidak bergejala serius tersebut bisa melakukan isolasi mandiri.
Harus diingat pula bahwa isolasi mandiri bukan berarti pasien sendirian tanpa bantuan orang lain. Isolasi boleh mandiri tetapi sembuh kembali negatif COVID-19 tidak harus sendiri.
Isoman perlu melibatkan orang-orang sekitar agar terpantau dengan baik. Langkah selanjutnya, disarankan untuk segera lapor ke Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Ketua Rukun Warga (RW) atau satgas setempat. Sebab mereka yang akan mendata dan membantu untuk melaporkan ke Puskesmas terdekat.
dr Reisa mengatakan, setelah hasil tes didapat, segera membuka kontak dengan dokter dari pelayanan jasa kesehatan daring atau telemedis yang akan memandu dan memberi saran selama masa isoman. Saat ini, bagi masyarakat di Jabodetabek karena sudah ada 11 penyedia jasa layanan telemedis yang selalu siap memberikan konsultasi bahkan obat-obatan dan vitamin gratis karena sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
Reisa menekankan pentingnya untuk memilih lokasi isolasi mandiri yang terpisah dan tidak memungkinkan kontak dengan anggota keluarga lainnya. Selain itu harus dipastikan ruangan bersih, ventilasi, dan sirkulasi udara tempat isoman selalu baik.
Hal yang juga penting yakni menggunakan alat makan dan alat mandiri pribadi. Bahkan perlengkapan ibadah pun jauh lebih baik bila menggunakannya sendiri.
Selanjutnya pastikan agar persediaan vitamin dan suplemen lainnya mencukupi dan sudah ada izin Badan POM. Penting pula untuk selalu berkonsultasi dan meminta resep dokter apabila perlu obat-obatan lainnya.
Pelaku isoman juga harus banyak minum air matang dan bersih atau air mineral agar tidak dehidrasi dan mengonsumsi hanya makanan bergizi seimbang. Dengan langkah-langkah pintar tersebut maka isoman akan menjadi cara terbaik untuk segera pulih dari COVID-19.