Ini Julukan Ketua KOI Untuk Greysia/Apriyani
'Senyuman selalu dilakukan di sepanjang pertandingan yang saya saksikan di Tokyo.'
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Committee (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari memiliki julukan tersendiri bagi pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sukses menjadi satu-satunya peraih medali emas Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari mengatakan julukan Greysia/Apriyani setelah melihat permainan dan sukses di olimpiade adalah The Smiling Champions. "Mereka khususnya Greysia, dia tidak akan bermain sebelum melepaskan senyuman," kata dia saat acara jumpa pers virtual yang digelar NOC Indonesia, Jumat (6/8).
"Senyuman itu selalu dilakukan di sepanjang pertandingan yang saya saksikan di Tokyo lalu. Selain itu dalam kondisi apapun di lapangan, dia selalu senyum. Jadi, mereka adalah The Smiling Champions," kata Okto.
Okto juga memperhatikan pada laga melawan pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, Greysia selalu memperlihatkan senyum dan Apriyani kerap mencium tangan Greysia yang merupakan seniornya dengan beda usia 9 tahun. "Pasangan Korea Selatan saat lawan Indonesia di semifinal kita lihat sering cemberut. Ini lah yang membuat pasangan kita bermain lepas. Akhirnya sukses mengalahkan Korea Selatan yang kemudian melaju ke final dan mengalahkan Cina sehingga mendapatkan medali emas," kata Okto.
Saat masuk semifinal, Okto sempat membatasi pergerakan Greysia/Apriyani. "Ketika mereka memastikan semifinal, ada waktu jeda dua hari. Kami sangat protektif menjaganya. Mereka tidak boleh keluar kamar. Makan aja kita antar ke kamar. Kami khawatir akan kesehatannya, apalagi era pandemi ini," kata Okto.
Sementara Greysia mengatakan, senyumannya terinspirasi dari legenda bulu tangkis putri asal China, Gao Ling. Salah satu pemain spesialis ganda tersukses negara tirai bambu itu adalah peraih medali Olimpiade terbanyak yang memang terkenal selalu tersenyum, baik saat ia menang ataupun kalah.
"Saya belajar dari salah satu pemain senior Cina, namanya Gao Ling. Mau mati (tidak mendapatkan poin) mau apa dia senyum terus. Saya berpikir ini orang kayak nggak ada beban hidupnya. Main kok enak banget, saya belajar dari dia," kata Greysia.