Dinkes DKI Jakarta Imbau Ibu Menyusui Divaksin

Keuntungan vaksinasi pada ibu menyusui lebih besar dibandingkan potensi risikonya.

Republika/Amin Madani
Ibu menyusui anaknya (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau agar ibu menyusui divaksin untuk menekan penularan dan risiko Covid-19. Keuntungan vaksinasi pada ibu menyusui lebih besar dibandingkan dengan potensi risikonya.

Baca Juga


"Kalau melihat kondisi saat ini, ditimbang risiko tidak divaksin dengan divaksin, tentu pilihannya harus divaksin," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani dalam diskusi soal ASI eksklusif di Jakarta, Senin (9/8).

Menurut dia, risiko ketika terpapar Covid-19 tidak bisa dipilih dan akan menjadi fatal jika gejala yang dialami tergolong berat. Sedangkan, efek samping yang dialami dari beberapa jenis vaksin, lanjut dia, juga masih sama dengan orang yang tidak menyusui di antaranya demam, pegal di sekitar area suntikan, lemas hingga mengantuk.

"Jadi, benefit divaksin lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan," ucapnya.

Untuk itu, ia mengimbau ibu menyusui untuk mendaftar di Puskesmas atau melalui aplikasi Jaki untuk mendapatkan jadwal vaksinasi. Sebelumnya, Satgas Air Susu Ibu (ASI) Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi mengatakan, peningkatan kekebalan tubuh ditemukan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Bahkan, kadar antibodinya telah meningkat sejak 14 hari setelah penyuntikan dosis pertama. ''Pada ibu yang telah vaksinasi Covid-19 ditemukan kadar antibodi spesifik SARS CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari setelah vaksinasi dosis pertama, semakin kuat setelah minggu keempat dan terukur lebih tinggi pada minggu kelima dan keenam,'' terangnya.

Sedangkan, lanjut dia, ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap bisa memberikan ASI eksklusif untuk buah hatinya. Justru berdasarkan hasil penelitian, kata dia, ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi.

''Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI-nya, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2. Inilah yang disebut imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas Covid-19 kepada bayinya,'' kata Wiyarni.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler