Bea Cukai Kenalkan Peran Ke Masyarakat di Pasuruan dan Tual

Bea Cukai Tual mengenalkan peran Bea Cukai dalam mengawasi penipuan lewat RRI

istimewa
Bea Cukai secara aktif mengenalkan tugas dan fungsinya kepada masyarakat melalui berbagai media, antara lain melalui sosialisasi secara langsung, serta talkshow di stasiun radio. Kali ini, Bea Cukai Pasuruan turut andil pada kegiatan Customs Recovery Festival (CURES), yang merupakan inisiasi Bea Cukai Tanjung Perak untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional melalui ekspor produk UMKM, serta peran Bea Cukai dalam menjaga lingkungan di Indonesia.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-– Bea Cukai secara aktif mengenalkan tugas dan fungsinya kepada masyarakat melalui berbagai media, antara lain melalui sosialisasi secara langsung, serta talkshow di stasiun radio. Kali ini, Bea Cukai Pasuruan turut andil pada kegiatan Customs Recovery Festival (CURES), yang merupakan inisiasi Bea Cukai Tanjung Perak untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional melalui ekspor produk UMKM, serta peran Bea Cukai dalam menjaga lingkungan di Indonesia.


“Acara ini ditujukan untuk masyarakat di Provinsi Jawa Timur dan akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu oleh seluruh satuan kerja Bea Cukai di Kanwil Jatim I. Melalui CURES ini, kami berharap dapat mengenalkan Bea Cukai kepada masyarakat, mendorong lahirnya eksportir dari pelaku UMKM, serta menyuarakan program ekstensifikasi cukai plastik sebagai upaya menjaga lingkungan,” papar Joko Wuriyanto, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Pasuruan.

Sementara itu, Bea Cukai Tual mengenalkan peran Bea Cukai dalam mengawasi penipuan  melalui stasiun radio RRI. Hadir sebagai narasumber Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Suasmadi, bersama Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama, Ronald Reagan. 

“Masih maraknya kasus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai tentu menjadi perhatian kita bersama. Ciri-cirinya biasanya penipu menghubungi dengan nomor pribadi, mengaku sebagai pejabat Bea Cukai, kemudian mengancam dan meminta transfer sejumlah uang ke rekening pribadi juga. Kalau ada salah satu modus yang dijalankan, kami menyarankan masyarakat segera melaporkan kepada kami atau aparat hukum lainnya, serta tidak memedulikan ancaman penipu,” papar Suasmadi.

Ronald menambahkan bahwa modus penipuan yang sering terjadi antara lain jual beli online, lelang palsu, penyelesaian tangkapan Bea Cukai, barang kiriman dari luar negeri dan/atau diplomatik, serta kenalan yang ditahan oleh Bea Cukai. “Untuk menyimpulkan topik hari ini, masyarakat perlu tahu bahwa pembayaran bea masuk dan pajak impor dibayarkan melalui rekening negara dengan kode billing. Serta pengecekan barang kiriman dari luar negeri dapat melalui laman www.beacukai.go.id/barangkiriman, serta jika ada lelang dapat melihat pada laman KPKNL,” kata Ronald.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler