PDIP: Heboh Banget Kalau Mbak Puan Pasang Baliho
Politikus PDIP heran dengan kehebonan yang terjadi terkait pemasangan baliho Puan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan, heran dengan 'kehebohan' terkait pemasangan baliho Ketua DPR Puan Maharni. Arteria mengatakan, padahal banyak politikus lain yang juga memasang baliho demi meningkatkan elektabilitas mereka untuk pemilihan presidenn (Pilpres).
"Heboh banget ya kalau Mbak Puan pasang (baliho)?, padahal sebelumnya sudah banyak pula yang pasang," ucapnya, Jumat (13/8).
Arteria melanjutkan, selain memasang baliho, politikus-politikus itu bahkan secara gamblang menunjukan tujuan mereka untuk meningkatkan elektabilitas. "Padahal sudah banyak juga yang main-main medsos, yang diksinya langsung mengarah ke pencalonan presiden," ujarnya.
Arteria menduga, tokoh-tokoh yang sebelumnya juga banyak memasang baliho dan bermain medsos, kurang mendapat respon positif. Sehingga mereka mencari sasaran lain, dengan balik mengomentari orang lain.
"Begitu mereka kalah panggung, isunya digeser ke yang lain. Bawa-bawa mengatasnamakan rakyatlah, padahal baliho-baliho yang dan medsos yang sempat diviralkan kemarin kurang apa tendensinya ke Pilpres," ujar Arteria.
Ia menegaskan bahwa pemasangan baliho yang menampilkan Puan tak ada kaitannya dengan kepentingan elektoral. Sehingga, survei-survei yang mengaitkan baliho dengan elektabilitas Puan dinilainya tak tepat.
"Keliru yang mengaitkan baliho dengan kepentingan elektoral. Kalau baliho Mbak Puan dari awal memang tidak ditujukan dan sama sekali, tidak ada kaitannya dengan kepentingan elektoral," ujar Arteria.
"Makanya jangan berburuk sangka, tidak usah tanya sama konsultan politik dan pakar-pakar yang ahli di marketing politik. Kita sangat paham instrumen-instrumen untuk meningkatkan elektabilitas itu apa saja, pastinya bukan baliho," tegasnya menambahkan.
Elektabilitas Ketua DPR sekaligus Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengungguli Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Pemasangan baliho menjadi salah satu hal yang berdampak kepada elektabilitas keduanya.
Namun, berdasarkan survei Charta Politika yang melakukan simulasi terhadap 10 nama yang berpotensi menjadi calon presiden, Puan dan Airlangga berada peringkat buncit. Puan dengan elektabilitas sebesar 1,4 persen dan Airlangga sebesar 1,0 persen.
"Ternyata ketika diuji di 10 nama berada di peringkat bawah, ada Puan 1,4 persen dan Airlangga 1 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam rilis daringnya, Kamis (12/8).
Elektabilitas Puan dan Airlangga bahkan kalah dari nama-nama yang tidak memasang baliho di banyak daerah. Tepat di atas Puan ada nama Menteri BUMN Erick Thohir dengan 1,8 persen dan Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan 3,6 persen.
"Kita lihat 10 nama, Ganjar Pranowo berada di tingkat pertama 20,6 persen, Anies Baswedan menyusul 17,8 persen, Prabowo 17,5 persen," ujar Yunarto.