Harry-Meghan Galang Bantuan untuk Afghanistan dan Haiti
Pangeran Harry pernah dua kali ditempatkan di Afghanistan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle menunjukkan keprihatinannya terhadap jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban serta bencana Haiti. Duke dan Duchess of Sussex menggalang donasi untuk orang-orang yang membutuhkan lewat Archewell Foundation, Selasa (17/8).
"Dunia sangat rapuh saat ini. Kita merasakan rasa sakit akibat situasi di Afghanistan. Kita menyaksikan bencana kemanusiaan di Haiti, dan ancamannya memburuk setelah gempa akhir pekan lalu. Kita semua menyaksikan krisis kesehatan global yang berkelanjutan, diperburuk varian baru dan informasi salah," tulis Harry dan Meghan dilansir Fox News, Rabu (18/7).
Harry dan Meghan mengajak orang-orang untuk bergabung mendukung sejumlah organisasi yang melakukan pekerjaan kritis. Selain itu, mereka juga mendorong orang-orang yang memiliki posisi pengaruh global untuk mempercepat dialog kemanusiaan, yang diharapkan berlangsung pada musim gugur ini di pertemuan multilateral, seperti Sidang Umum PBB dan Konferensi Tingkat Tinggi G20.
"Sebagai komunitas internasional, keputusan yang kita buat sekarang untuk meringankan penderitaan akan membuktikan kemanusiaan kita," ujar Harry dan Meghan dalam pernyataan bersamanya.
Pesan itu datang sehari setelah Harry mengeluarkan pernyataan bersama dengan CEO Invictus Games, Dominic Reid. Pria berusia 36 tahun itu sebelumnya bertugas di Angkatan Darat Inggris selama satu dekade, termasuk dua kali penempatan di Afghanistan.
"Apa yang terjadi di Afghanistan bergema di seluruh komunitas Invictus internasional. Banyak negara dan pesaing yang berpartisipasi dalam keluarga Invictus Games terikat oleh pengalaman bersama melayani di Afghanistan selama dua dekade terakhir,” kata Pengeran Harry.
Harry dan Reid kemudian mengajak semua orang di seluruh jaringan Invictus, dan komunitas militer, untuk saling menjangkau dan menawarkan dukungan satu sama lain. Duke of Sussex mendirikan Invictus Games pada 2014, dalam upaya menggunakan atletik dan kompetisi untuk menginspirasi anggota layanan pemulihan, baik secara fisik dan mental dari cedera yang diderita dalam pertempuran.
Komunitas militer internasional telah menyatakan perasaan yang kuat tentang situasi di Afghanistan, setelah lebih dari dua dekade operasi militer yang dirancang untuk menghentikan Taliban merebut kekuasaan.