Intelijen AS: Asal Usul Corona Mungkin tak akan Ketahuan
Komunitas intelijen AS menilai asal usul corona mungkin tak akan teridentifikasi.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Intelligence Community (IC) Amerika Serikat menilai bahwa asal usul SARS-CoV-2 mungkin tidak akan pernah dapat diidentifikasi secara pasti. Infeksi virus corona jenis baru itu merupakan penyebab Covid-19 yang menjadi pandemi dunia sejak tahun lalu.
Hal tersebut dinyatakan oleh IC, komunitas intelijen yang ditugaskan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Jumat (27/8). Asal usul SARS-CoV-2 telah menjadi subjek pengawasan dunia yang ketat. Terdapat sejumlah spekulasi mengenai pandemi yang mungkin dipicu oleh kebocoran virus dari laboratorium virologi di Wuhan, sesuatu yang telah dibantah dengan sengit oleh China.
Pada Mei, Biden memberi arahan kepada 17 badan intelijen utama Amerika. Dari sana, terbentuk IC yang diharapkan dapat memberi laporan tentang asal usul Covid-19 dalam waktu 90 hari.
"IC menilai tidak akan dapat memberi penjelasan yang lebih pasti tentang asal usul Covid-19," ujar IC dalam sebuah pernyataan, dilansir ANI News pada Sabtu (28/8).
Meski demikian, IC mengatakan, penjelasan lebih pasti dapat diberikan, kalau ada informasi baru yang memungkinkan pihaknya menentukan jalur spesifik untuk kontak alami awal dengan hewan. Hal ini termasuk dalam menentukan kemungkinan laboratorium di Wuhan menangani SARS-CoV-2 atau virus nenek moyang terdekat sebelum Covid-19 muncul.
Sementara itu, pakar penyakit menular dari Swiss, Prof Didier Pittet, menyebut, tidak ada bukti virus corona tipe baru yang menjadi penyebab Covid-19 bocor dari laboratorium Wuhan di China. Ia juga meyakini tudingan tersebut "lebih bersifat politis".
"Kita benar-benar tidak punya bukti, virus itu atau virus lainnya diciptakan di laboratorium," kata Prof Pittet saat diwawancarai Kantor Berita Rusia, Sputnik, yang dipublikasikan pada Sabtu (31/7).