Dampak PPKM, Tempat Wisata Kian Merugi
Destinasi wisata di Kota Batu diharapkan bisa diperbolehkan beroperasi secepatnya.
REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Kebijakan PPKM dan Level 3 dan Level 4 di Kota Batu telah menyebabkan kerugian di berbagai aspek. Hal ini tak terkecuali dialami sejumlah destinasi wisata seperti Taman Rekreasi Selecta Kota Batu.
Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu, Sujud Hariadi menyatakan, pihaknya sudah mengalami kerugian selama kebijakan PPKM berlaku. "Jadi bukan lagi potensi kerugian dan saya tidak (akan) bicara angkanya (angka kerugian)," kata Sujud di Kota Batu.
Sebelumnya, destinasi wisata masih mengalami kerugian pada Januari sampai April lalu. Kemudian Mei mulai pulih karena adanya kelonggaran pembatasan dari pemerintah. Kemudian pada Juni lalu, pihaknya sudah mulai mendapatkan keuntungan cukup baik. "Lalu penutupan Juli hingga Agustus ini sudah menanggung kerugian. Jadi sudah rugi," jelasnya.
Sujud berharap destinasi wisata di Kota Batu bisa diperbolehkan beroperasi secepatnya. Meskipun tidak ada operasional, destinasi di Kota Batu ini sudah siap untuk buka sewaktu-waktu. Sebab, pihaknya tetap melakukan perawatan semua wahana, taman, dan lain-lain selama penutupan.
Selecta sudah menyiapkan protokol Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE). Bahkan, pihaknya sudah sempat menerapkan aturan kesehatan ini sebelum PPKM Darurat dan Level 3-4 berlaku. Sebab itu, dia menilai, destinasi wisata layak untuk dibuka kembali selama pandemi Covid-19.
Adapun mengenai kapasitas Selecta, kata Sujud, sebenarnya bisa menampung lebih dari 10 ribu wisatawan. Namun karena kebijakan pembatasan pemerintah, Selecta hanya boleh menerima 50 persen dari total daya tampung pengunjung. "Kita 50 persen dari 10 ribu itu masih aman, 5.000 wisatawan, itu juga tidak mungkin berbarengan (datang)," ungkapnya.
Pada saat puncak liburan, Selecta hanya dikunjungi 1.000 sampai 2.000 orang. Jika batasan 5.000 orang dengan luas lahan mencapai 10 hektare, maka jarak antarpengunjung bisa sampai 10 meter. Sebab itu, dia meyakini tidak akan ada penumpukan pengunjung bahkan saat puncak liburan.
Untuk diketahui, saat ini Kota Batu masih berada di zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Total kasus positif Covid-19 di kota wisata ini telah mencapai 2.942 orang. Dari jumlah tersebut, 2.542 orang sembuh, 249 orang meninggal dunia dan 151 orang lainnya masih dalam perawatan.