Mobil Toyota Kembali Aktif Usai Insiden di Paralimpic Games

Mobil e-Palette menabrak seorang altet judo Jepang.

toyota
Mobil otonom Toyota di Paralimpic Games
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Toyota melanjutkan operasi kendaraan otonomnya di desa Paralympic Games di Tokyo setelah mengalami kecelakaan. Layanan kendaraan otonom e-Palette dihentikan setelah kendaraan itu menabrak atlet tunanetra minggu lalu.

Baca Juga


Atlet tersebut tidak mengalami cedera serius. Namun, ia harus menarik diri dari sebuah acara karena luka dan memar.

Kendaraan ini sekarang akan memiliki lebih banyak kontrol operator dan staf tambahan untuk memastikan tidak menabrak orang lagi.

Aramitsu Kitazono, anggota tim judo Jepang, tertabrak saat sedang berjalan melintasi penyeberangan pejalan kaki pada hari Kamis (26/8). Kitazono tidak dapat bertanding dalam kategori 81kg karena kecelakaan itu.

"Sensor kendaraan mendeteksi penyeberangan pejalan kaki dan mengaktifkan rem otomatis, dan operator juga mengaktifkan rem darurat. Namun, kendaraan dan pejalan kaki bersentuhan sebelum berhenti total," ujar Toyota dalam sebuah pernyataan, dilansir di BBC, Selasa (31/8).

Perusahaan itu mengatakan bahwa operator sekarang akan diberi kendali atas seberapa cepat kendaraan itu bergerak, dengan dua anggota staf keselamatan di dalamnya, bukan satu, untuk membantu mengawasi pejalan kaki.

Fitur keselamatan baru juga akan mencakup suara peringatan yang lebih keras, sementara pemandu pejalan kaki di penyeberangan yang sibuk di desa Paralimpiade akan ditingkatkan menjadi 20 dari enam.

Toyota juga mengatakan akan terus melakukan perbaikan keselamatan setiap hari sampai desa tutup. Perusahaan juga mengatakan sedang bekerja sama dengan penyelidikan polisi setempat untuk menentukan penyebab kecelakaan itu.

Pada hari Jumat, CEO Toyota, Akio Toyoda membuat permintaan maaf publik setelah insiden tersebut. "Kendaraan lebih kuat dari seseorang, jadi saya jelas khawatir tentang bagaimana keadaan mereka," katanya dalam video YouTube.

Toyoda mengatakan kecelakaan itu menggambarkan betapa sulitnya mengoperasikan kendaraan self-driving dalam keadaan khusus desa selama Paralimpiade, dengan orang-orang di sana yang tunanetra atau cacat lainnya.

"Ini menunjukkan bahwa kendaraan otonom belum realistis untuk jalan normal," tambahnya.

Pod e-Palette perusahaan, kendaraan listrik yang sepenuhnya otonom, diadaptasi secara khusus untuk digunakan selama Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade. Produsen mobil terbesar di dunia, seperti banyak pesaing industri motornya, sedang mencoba mengembangkan kendaraan otonom untuk beroperasi dengan aman di jalan umum.

E-Palette diresmikan di pameran teknologi CES di Las Vegas pada tahun 2018. Perusahaan menggembar-gemborkannya sebagai simbol mobilitas yang melampaui mobil untuk menyediakan layanan pelanggan dan nilai-nilai baru.

 

Saat itu, Toyoda menyatakan bahwa Toyota akan mengubah dirinya dari perusahaan mobil menjadi perusahaan mobilitas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler