Sindir AS, Xinjiang Ungkit Pembuatan Film The Kite Runner

Syuting The Kite Runner dilakukan di Xinjiang, bukan di Afghanistan.

Paramount Pictures
Poster film The Kite Runner yang tayang pada 2007. Menceritakan tentang persahabatan anak Afghanistan, The Kite Runner syuting di Xinjiang, China.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang, China, mengungkit proses pembuatan film The Kite Runner yang diadaptasi dari novel karya penulis Afghanistan-Amerika Khaled Hosseini. Juru bicara Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang, Xu Guixiang, memastikan bahwa film drama buatan Amerika Serikat itu mengambil lokasi syuting di Kota Kashgar dan Kabupaten Taxkorgan.

Baca Juga


"Betapa sulitnya mendapatkan tempat yang cocok di Afghanistan untuk film tersebut, mereka memilih Xinjiang," kata dia di Beijing pada Senin (30/8), seraya mempertontonkan dua potongan gambar film tersebut di hadapan awak media lokal dan asing.

The Kite Runner merupakan film dari Paramount Pictures. Film yang dirilis pada 2007 ini menghadirkan kisah Amir kecil (Zekiria Ebrahimi) dan Hassan (Ahmad Khan Mahmoodzada).

The Kite Runner diadaptasi dari novel dengan judul yang sama itu kini menjadi sorotan warganet China. Mereka membandingkan situasi porak-poranda di Kabul dengan situasi damai di Kashgar yang terpisah sejauh 300 kilometer.

Menurut Xu, pengambilan gambar tokoh film tersebut, Amir dan Hassan, saat bermain di bawah pohon delima itu berlokasi di Kabupaten Taxkorgan. Daerah ini banyak dihuni etnis minoritas Tajik di Xinjiang.

"Ironis, AS yang mengawali perang di Afghanistan untuk memberangus terorisme, namun tidak membantu rakyat Afghanistan. Lalu apa yang dibawa ke Afghanistan?" ujar pengurus teras Partai Komunis China (CPC) Xinjiang itu.

Menurut Xu, peperangan yang berkelanjutan telah menyebabkan kerusakan parah bagi Afghanistan. Bahkan, tidak ada tempat untuk pembuatan film di Afghanistan.

The Kite Runner mengisahkan Amir, seorang bocah dari keluarga berada di Kabul, yang merasa bersalah karena meninggalkan sahabatnya, Hassan. Saat itu, Afghanistan digambarkan tengah dilanda berbagai kekacauan sejak jatuhnya monarki, eksodus besar-besaran pengungsi ke Pakistan dan AS, hingga kebangkitan Taliban.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler