Aktivitas Warga di Cipatujah Tasikmalaya Terhambat Longsor
Terdapat 12 keluarga di Cipatujah Tasikmalaya yang terdampak akibat longsor.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bencana tanah longsor terjadi di Desa Tobongjaya, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (13/9). Akibatnya, ruas Jalan Tobongjaya-Bendung Padawaras sepanjang 15 meter terbawa longsor sehingga aktivitas warga di wilayah itu terhambat.
Kepala Desa Tobongjaya Dedi Rohmatandi mengatakan, terdapat 12 keluarga di Kampung Ciakar, Desa Tobongjaya, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, yang terdampak akibat longsor itu. Sebab, longsor memutus akses jalan utama ke kampung mereka karena kendaraan roda empat tak bisa melintas.
"Ada satu mobil di sana juga tertahan, tak bisa keluar," kata dia, Selasa (14/9).
Ia menjelaskan, warga yang ada di Kampung Ciakar tak sepenuhnya terisolasi. Sebab, masih ada jalan alternatif lain yang bisa dilewati meski jaraknya lebih jauh dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Namun, longsor yang memutus jalan itu membuat aktivitas warga terhambat. Sebab, di kampung itu, terdapat sejumlah pabrik milik masyarakat, seperti pabrik kayu dan pabrik aci.
"Sekarang juga dibuat jembatan kayu darurat oleh masyarakat, tapi kendaraan belum bisa lewat. Di sana kan ada pabrik kayu, jadi sementara diangkut oleh pekerjanya lewat jembatan darurat," kata dia.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, sejak Ahad (12/9) setidaknya terjadi 24 kejadian bencana. Dari 24 kejadian bencana, tanah longsor adalah yang paling mendominasi, yaitu 17 kejadian. Selain itu, ada satu kejadian pergerakan tanah dan lima kejadian banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Irwan mengatakan, sebagian besar kejadian bencana sudah ditangani oleh petugas di lapangan. Namun, masih ada beberapa lokasi bencana tanah longsor yang belum dapat dipulihkan.
"Ada ada jalan yang tertutup longsor di Kecamatan Bojongasih dan jalan terputus longsor di Cipatujah, sehingga belum bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua," ujar dia.
Rencananya, petugas akan melakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat untuk membersihkan jalan yang tertutup longsor di Kecamatan Bojongasih. Sementara untuk mengatasi jalan yang terputus longsor di Desa Tobongjaya, Kecamatan Cipatujah, harus dilakukan pembangunan ulang.
"Jadi kita akan gunakan bronjong," kata dia.
Irwan menyebutkan, dari 24 bencana yang terjadi, tak ada korban jiwa maupun korban luka. Masyarakat juga tak ada yang mengungsi. Menurut dia, hanya ada masyarakat saat banjir, tapi ketika banjir surut mereka kembali lagi ke rumahnya.
Kendati demikian, berdasarkan laporan BPBD, terdapat tiga rumah yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah di Kecamatan Culamega. Menurut Irwan, tiga rumah itu hanya mengalami rusak ringan dan sedang, sehingga masih bisa dihuni.
Ia mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan total kerugian akibat bencana yang terjadi saat ini. "Kami masih melakukan verifikasi," kata dia.
Irwan menambahkan, saat ini sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya mulai terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk waspada akan potensi kejadian bencana. Apalagi, Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki potensi kejadian banjir dan longsor saat musim hujan.
Menurut dia, BPBD selalu siap 24 jam untuk melakukan penanganan apabila bencana sewaktu-waktu terjadi. "Masyarakat juga kita minta proaktif. Kalau ada tanda-tanda itu langsung lapor, jangan tunggu sampai kejadian. Sebab, bencana longsor dan banjir itu bisa dilihat gejalanya. Kalau perlu mengungsi sementara," kata dia.