50 Persen Masyarakat Saudi Sudah Terima Vaksin
Total ada enam vaksin yang disetujui dan digunakan di Kerajaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jumlah masyarakat Kerajaan Arab Saudi yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 mencapai sekitar 17,5 juta orang. Kementerian Kesehatan melaporkan mereka sudah mewakili lebih dari 50 persen populasi Kerajaan, yang mencapai 35,01 juta.
Jumlah dosis vaksin yang diberikan di Kerajaan sejauh ini mencapai 40,62 juta dosis. Sebanyak 23,02 juta orang menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Kementerian juga mengatakan pergantian penggunaan vaksin yang disetujui (switching) adalah metode yang aman dan efektif. Hal ini mengarah pada respons kekebalan yang lebih besar dan berkontribusi melindungi terhadap komplikasi virus.
Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (19/9), total ada enam vaksin yang disetujui dan digunakan di Kerajaan. Mereka adalah Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BionTech, Johnson & Johnson, Moderna, Sinopharm, serta Sinovac.
Menurut kementerian, ada kemungkinan menerima mereka yang sudah vaksinasi dua dosis Sinopharm atau Sinovac, asalkan mendapat dosis booster dari salah satu vaksin lain yang disetujui di Kerajaan. Aplikasi Tawakkalna telah mulai memprioritaskan pendaftaran bagi guru dan siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penerimaan vaksin dan dapat membuka kembali sekolah secara langsung dengan aman.
Kerajaan Saudi terus maju dengan rencananya untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen populasinya guna mencapai kekebalan kawanan (herd immunity) pada Oktober tahun ini. Rata-rata vaksin yang diberikan setiap hari telah mencapai 450 ribu dosis.