Anak Bisa Masuk Mal, Ini Pesan Wagub DKI
Karena belum divaksinasi, anak belum terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, anak di bawah 12 tahun menjadi tanggung jawab orang tuanya ketika memasuki ruang publik seperti di mal karena belum divaksinasi. Riza menjelaskan, karena belum divaksinasi, otomatis anak belum terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi.
"Ya, tentu harus tanggung jawab orang tua untuk dijaga karena belum divaksinasi, sehingga ikut ke PeduliLindungi orang tuanya," ucap Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/9).
Riza mengatakan, mulai dibolehkannya anak usia di bawah 12 tahun masuk mal menunjukkan membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta. "Ya Alhamdulillah, berarti itu tandanya Jakarta semakin baik, semakin aman. Covidnya semakin turun," kata Riza.
Hal tersebut, kata Riza, terlihat dari kondisi Covid-19 di Jakarta berdasarkan data yang diunggah DKI pada 20 September 2021 mengalami perbaikan yakni kasus baru sebanyak 91 orang yang menyebabkan total konfirmasi kasus positif sebanyak 856.252 kasus. Sementara jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 321 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 2.558 orang yang masih dirawat/ isolasi.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 840.212 (naik 409) dengan tingkat kesembuhan 98,1 persen, dan total 13.482 orang (naik tiga) yang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen. Adapun, "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 1,1 persen, artinya lebih rendah dari batas atas WHO yang menetapkan lima persen untuk terkategori kawasan aman.
Sementara itu, untuk program vaksinasi di DKI Jakarta, total dosis satu saat ini sebanyak 10.242.670 orang, dengan proporsi 64 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 36 persen warga KTP nonDKI. Sedangkan, total dosis dua, kini mencapai 7.422.545 orang dengan proporsi 65 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 35 persen warga KTP non DKI.
Kendati demikian, Riza menegaskan bahwa meskipun saat ini dilakukan pelonggaran tempat terbaik adalah di rumah, terlebih bagi anak-anak. "Karena justru di masa pelonggaran ini potensi orang ke luar rumah meningkat, potensi kerumunan meningkat, pada akhirnya potensi interaksi dapat meningkat yang akhirnya meningkatkan potensi orang tertular," katanya.
Dengan demikian, tambah Riza, justru saat-saat sekarang harus lebih ketat disiplin diri, hindari kerumunan, berada di rumah yang merupakan tempat terbaik.