Bea Cukai Dorong Percepatan implementasi NLE di Daerah

Bea Cukai di berbagai daerah melakukan sosialisasi dan harmonisasi kebijakan

istimewa
Sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem logistik yang semakin efisien di Indonesia, pemerintah meluncurkan program National Logistic Ecosystem (NLE) yang tertuang dalam Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2020. Untuk mengimplementasikannya, Bea Cukai di berbagai daerah melakukan sosialisasi dan harmonisasi kebijakan secara sinergis.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem logistik yang semakin efisien di Indonesia, pemerintah meluncurkan program National Logistic Ecosystem (NLE) yang tertuang dalam Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2020. Untuk mengimplementasikannya, Bea Cukai di berbagai daerah melakukan sosialisasi dan harmonisasi kebijakan secara sinergis.


NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logoistik yang telah ada.

Dalam pertemuan dengan seluruh stakeholder-nya, Bea Cukai Tanjung Emas melakukan konsolidasi sehubungan rencana sentralisasi (merger) Pelindo dan pergantian pimpinan dari masing-masing stakeholder.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin mengungkapkan bahwa pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan harmonisasi kebijakan. “Bea Cukai Tanjung Emas bersama Kanwil Bea Cukai Jateng DIY berharap impor yang melalui jalur hijau, ketika kapal sudah sandar dapat langsung menuju gate out. Hal ini in line dengan salah satu program NLE yakni SSm Pengangkut yang melibatkan kerja sama dari Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Imigrasi serta KSOP Kelas I Tanjung Emas.”

Di Sumatera Utara, Kepala Kanwil Bea Cukai Sumut Parjiya menghadiri rapat koordinasi implementasi Single Submission (SSM) Pengangkut yang diadakan di Aula Bea Cukai Belawan. Dalam rapat Pajriya menuturkan Pelabuhan Belawan telah mengimplementasikan empat program NLE yaitu SSm QC, Autogate System, DO Online, dan SP2 Online. Saat ini akan segera diimplementasikan program NLE lainnya yaitu SSm Pengangkut dan E-Trucking.

Pajriya juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam upaya penerapan NLE ini. “Kolaborasi dari seluruh asosiasi, pelaku usaha serta instansi pemerintah yang terintegrasi, diharapkan mampu mensukseskan penataan ekosistem logistik nasional karena pertaruhannya adalah kredibilitas pemerintah yang kemudian menjadi benchmarking,” tambahnya.

Sementara itu di Makassar, Direktur Informasi Kepabean dan Cukai Agus Sudarmadi didampingi Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagsel beserta jajarannya melakukakan lawatan ke PT Pelindo Makassar untuk menjalin sinergi dan komunikasi dalam rangka menyukseskan NLE. Pada kesempatan ini Agus juga memberikan penjelasan terkait konsep NLE yang merupakan salah satu solusi kendala logistik yang dihadapi importir maupun eksportir saat ini.

“Kita tidak menghilangkan esensi dari sebuah kegiatan namun memangkas hal-hal yang dianggap tidak perlu dan menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Intinya penerapan NLE diharapkan mampu mendongkrak penerimaan negara dan peningkatkan efisiensi di segala lini terkait urusan logistik,” tutur Agus.

Kegiatan upaya pengimplementasian NLE juga dilakukan lewat penguatan pemahaman peraturan secara internal seperti yang dilakukan Kanwil Bea Cukai Bali Nusra bersama Kanwil Bea Cukai Bali, NTB dan NTT serta Bea Cukai Ngurah Rai dan Bea Cukai Denpasar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler