Tak Cuma Candi, Kopi Pun Jadi Identitas Magelang
Kota Magelang pada zaman dahulu dibangun dari hasil penjualan kopi lokal.
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Selama pandemi Covid-19, para petani kopi di Kabupaten Magelang ikut merasakan dampak dengan ditutupnya kafe, restoran dan berbagai pembatasan mobilitas masyarakat lainnya.
Akibatnya para petani tidak dapat menikmati hasil penjualan komoditas kopi mereka. "Untuk itu kami ingin menggelar festival ini dengan harapan para petani kopi di Magelang bisa sejahtera kembali," kata Ketua Panitia Penyelenggara Festival Kopi Magelang 2021, Muhammad Arif Setiawan di sela Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di Taman Wisata Candi Borobudur, Ahad (26/9).
Kopi dan Magelang, lanjut Arif, tak bisa dipisahkan. Bahkan menurut catatan sejarah, kota Magelang pada zaman dahulu juga dibangun dari hasil penjualan kopi yang dihasilkan dari kawasan Kabupaten Magelang.
Di sisi lain, kawasan Kabupaten Magelang juga kaya akan potensi kopi terbaik. Dari lima gunung yang tersebar di wilayah Magelang, semuanya mampu menghasilkan biji kopi yang berkualitas.
Hasil perkebunan tersebut hingga kini juga masih dipertahankan sebagai salah satu penopang perekonomian masyarakatnya. "Dalam setahun, hasil kopi di Magelang mencapai 500 ton lebih," tegasnya.
Selain membantu petani, Magelang Coffee Fest juga ditujukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Magelang. Selama ini, orang tahu Magelang hanya Candi Borobudur. Padahal ada banyak keunggulan lain, salah satunya produk kopi.
Ia berharap, kopi bisa menjadi pendamping bagi industri pariwisata di Magelang, kopi menjadi oleh-oleh untuk orang yang datang. Karena kopi sebenarnya juga identitas Magelang, bukan hanya Candi.