Tarif Moda Transportasi Jabodetabek akan Terintegrasi

Kolaborasi akan memberikan peningkatan layanan kepada pengguna transportasi umum.

ANTARA/Dhemas Reviyanto
(dari kiri) Dirut PT JakLingko Indonesia Muhammad Kamaludin, Dirut PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) Tuhiyat, Plt Dirut PT Kereta Commuter Indonesia Roppiq Luthfi Azhar, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo dan Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar berfoto bersama pada Peresmian Integrasi Transportasi Jabodetabek di Stasiun Tebet, Jakarta, Rabu (29/9). Dalam peresmian tersebut dilakukan juga pencanangan kartu dan aplikasi JakLingko, pencanangan pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) dan revitalisasi Stasiun Sudirman, peresmian penataan kawasan stasiun tahap dua serta penandatanganan dokumen integrasi transportasi Jabodetabek.
Rep: Rahayu Subekti Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus memproses rencana sistem pertiketan dan tarif yang terintegrasi. Jika semua proses persiapan sudah selesai nantinya tarif berbagai moda transportasi di Jabodetabek tidak akan terpisah lagi tapi saling terintegrasi dalam sekali perjalanan.

Pemerintah hari ini (29/9) resmi mencanangkan kartu dan aplikasi JakLingko yang nantinya memberikan kemudahan para pengguna transportasi umum pada saat melakukan perjalanan. Kartu dan aplikasi tersebut akan menghadirkan integrasi tarif yang terjangkau antarmoda transportasi hingga tarif khusus untuk berbagai profil pengguna.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo sangat mendukung inovasi tersebut. "Ini akan meningkatkan kenyamanan para pengguna transportasi umum khususnya KRL karena akan semakin mudah untuk bertransaksi pada berbagai moda transportasi umum dalam satu platform," kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya. Rabu (29/9).

Didiek mengatakan, KAI siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka mengembangkan transportasi massal di Jabodetabek. Didiek menilai, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta dalam membangun suatu ekosistem transportasi yang terintegrasi akan memberikan peningkatan pelayanan kepada para pengguna transportasi umum.

"KAI ingin berperan dalam meningkatkan kenyamanan transportasi massal bagi masyarakat. Kenyamanan tersebut hadir dalam bentuk integrasi baik infrastruktur maupun ticketing nya," kata Didiek.

Sementara itu, Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek Tuhiyat menjelaskan, JakLinko akan melakukan integrasi pertiketan dan tarif transportasi di Jabodetabek dalam tiga fase. Saat ini, kata Tuhiyat, JakLinko sudah menghasilkan kartu dan aplikasi yang diujicobakan secara terbatas pada Agustus 2021 di KRL, MRT, Transjakarta, dan LRT Jakarta.

Tuhiyat menjelaskan, pencanangan kartu dan aplikasi JakLinko menandakan selesainya fase pertama dari tiga fase kegiatan. Lalu pada fase kedua JakLinko akan menyelesaikan Mobility as a Service yang ditargetkan selesai pada Maret 2022.

Lalu fase terakhir kegiatan JakLinko yaitu  menyelesaikan account ticketing yang seluruhnya selesai pada Agustus 2022. "Maka dengan nantinya selesai proyek ini mudah-mudahan konektivitas ticketing pembayaran di Jakarta sempurna," jelas Tuhiyat.

Baca Juga


 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler