Vaksin HPV Pertama China Kantongi Prakualifikasi WHO

Vaksin HPV dapat mencegah kanker serviks.

ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). China menjadi negara ketiga di dunia yang punya pasokan vaksin kanker serviks independen setelah Amerika Serikat dan Inggris.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, XIAMEN -- Vaksin HPV pertama yang dikembangkan sendiri oleh China, Cecolin, mengantongi prakualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Langkah itu mengindikasikan bahwa WHO telah memberikan stempel persetujuan tentang keamanan dan efikasi untuk vaksin tersebut.

Kini, badan-badan pengadaan PBB dapat menjadikannya sumber, menurut Universitas Xiamen. Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV), penyebab kanker serviks.

Cecolin dikembangkan Universitas Xiamen dan Xiamen Innovax Biotech. Penemuan vaksin tersebut menjadikan China negara ketiga di dunia yang memiliki pasokan vaksin kanker serviks independen setelah Amerika Serikat dan Inggris.

Baca Juga



China menyebut, vaksin HPV-nya memiliki "kualitas tinggi" dan "harga terjangkau". Vaksin itu diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak perempuan di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang, menyusul pemberian prakualifikasi WHO.

Harapan itu disampaikan oleh Zhang Jun, peneliti Universitas Xiamen sekaligus anggota senior tim riset vaksin. Saat ini, sejumlah tempat di provinsi Fujian, Jiangxi, Sichuan, dan Shandong di China menyertakan vaksin HPV ke dalam program atau kampanye vaksinasi gratis bagi anak-anak perempuan berusia sembilan hingga 14 tahun.

sumber : Antara, Xinhua
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler