Fatwa Ulama Mesir Larang Binaraga Picu Kontroversi

Fatwa tersebut muncul setelah binaragawan Mesir menang kejuaraan binaraga.

Republika/Putra M. Akbar
Fatwa Ulama Mesir Larang Binaraga Picu Kontroversi. Ilustrasi
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ulama Mesir Abdullah Rushdy mengeluarkan fatwa melarang pria berpartisipasi dalam kompetisi binaraga karena menunjukkan aurat. Fatwa ini pria kemudian memicu kontroversi di negara itu.

Baca Juga


Fatwa tersebut muncul setelah binaragawan Mesir Mamdouh "Big Ramy" Elssbiay memenangkan gelar dalam kejuaraan binaraga Olympia 2021. 

Dilansir dari Al-Monitor, Ahad (24/10), Rushdy yang merupakan peneliti dalam urusan agama di Al-Azhar Al-Sharif menjelaskan fatwanya dalam sebuah postingan di Twitter. “Laki-laki dilarang berpartisipasi dalam kejuaraan binaraga dan menunjukkan bagian intim yang harus ditutupi menurut syariah,”  jelasnya.

Dia menyerukan untuk berlatih olahraga tanpa melanggar aturan syariah. “Saya tidak mengatakan tidak untuk olahraga, tetapi aturan syariah harus dihormati saat melakukannya. Aurat bagi laki-laki meliputi bagian tubuh antara pusar dan lutut, dan seluruh tubuh untuk perempuan, kecuali wajah dan tangan,”katanya.

“Saya menyarankan pria muda tidak berlatih binaraga karena ini dan wanita tidak boleh berpartisipasi dalam kompetisi apa pun yang mengharuskan mereka menunjukkan bagian tubuh mereka,” katanya.

Ahmed Karima, seorang profesor yurisprudensi komparatif di Universitas Al-Azhar menolak fatwa Rushdy. “Tuhan tidak menjadikan tubuh manusia sebagai alat untuk menghasut,” katanya seraya menambahkan aturan itu hanya berlaku untuk ibadah.

 

Dalam sebuah wawancara televisi pada Oktober, Karima lebih lanjut menjelaskan perbedaannya. “Petani menaikkan celana mereka di atas lutut saat menyirami tanah atau memberi makan hewan. Ini juga umum terjadi di beberapa industri,” ujarnya.

Pakaian olahraga, katanya, adalah kebiasaan dan bukan bentuk ibadah sehingga pria tidak akan berakhir di neraka karena memakainya. Adat atau kebiasaan seseorang didukung dalam syariat Islam.

“Rushdy sangat berpikiran sempit sehingga dia memilih berbicara tentang aurat dan mengabaikan fakta bahwa [Big Ramy] memenangkan kejuaraan dunia, serta dia mengabaikan pentingnya olahraga dan tubuh yang sehat,” kata penulis Mesir Bahey Eldin Morsi. 

“Rakyat Mesir sangat senang dengan Big Ramy karena memenangkan Mr. Olympia 2021. Prestasinya telah membawa kebanggaan bagi mereka,” tambahnya.

Morsi menyerukan untuk mengabaikan fatwa seperti itu yang mengganggu prestasi Mesir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler